Dan karena aku wanita

Agustina Ardhani Saroso
Chapter #8

8. Roti rasa cinta

Kau tahu...

Kebab adalah makanan kesukaanku

Sebelum aku mengenalnya

Dan kini aku mengenalnya

Sebuah citra rasa dari sebuah roti..

Juni 2015

Ah, ketika aku bersamu, roti kering yang setiap hari aku makan ini, mempunyai cita rasa kebab, katanya. 

Aku tertawa mendengarnya. Dia mengumpamakan seperti itu cintanya kepadaku. Ya, aku sangat merasakan begitu besar cintanya itu. 

 Aku tahu kamu tiap hari menikmati roti, tapi kamu akan bosan suatu saat nanti, kataku. 

Tidak, asal bersamamu, menghabiskan waktu bersamamu adalah saat yang luar biasa untukku, sedetik pun aku tidak bisa hidup tanpamu, katanya kembali. 

Omrum, aku akan membuatmu bahagia disini. Dan aku tidak pernah akan membiarkan air matamu kembali datang, katanya kembali. 

Bagaimana kamu yakin? Jika kamu membuat aku menangis apa yang kamu lakukan?

Jika itu kulakukan aku akan meminta maaf dan memelukmu erat hingga membuatmu tertawa lagi, dan aku akan sedih saat kamu menangis, jujur aku akan merasa bersalah jika kau menangis karena aku, katanya. 

Dia menunjukkan padaku, persiapan yang akan dia lakukan ke Jakarta bulan Agustus. Rencananya dia akan datang di hari ulang tahunku. Dalam persiapannya dia menunjukkan kepeduliannya padaku. 

Aku pernah mengatakan kepadanya. Aku bukanlah orang yang cantik, kulitku juga tidak mulus. Aku takut dia akan kecewa setelah melihatku. Aku bukanlah memiliki kulit yang baik. Sangat sensitive sekali. Jika luka yang terjadi, luka tersebut akan membekas. Luka di parit 20 tahun yang lalu, karena tantangan bersama teman-temanku masih terukir jelas di kakiku. Aku memperlihatkan sebagian kecil lukaku di sekitar kaki dan tanganku. Kata teman perempuanku kulitku ibarat bawang goreng. Ya, selain hitam banyak sekali luka kecil yang menghiasi kaki dan tanganku ini.  Aku mengatakan kepadanya beberapa ada yang terjatuh, dan ada pula yang kena nyamuk. Dan luka bekas itu tidak pernah hilang dikulitku. Aku bukan seperti perempuan yang lainnya yang bisa merawat kulit dengan baik. 

 Dia mengatakan, Aku tidak mencintai tubuhmu saja, tetapi semua yang ada di dalam dirimu, katanya. 

Tetapi ini baru sebagian kecil, tukasku. 

Tidak permah ada satu alasan pun untuk meninggalkanmu, ketika kematian datang aku berharap setelah kematian aku bertemu denganmu, katanya. 

 Hal ini tidak hanya dengan kata-kata saja. Dia tidak mempermasalahkan apa yang terjadi dengan kulitku. Dia hanya katakan kepadanya, Jangan kamu khawatir akan hal ini, katanya. Ya, tidak hanya kata-kata saja. Sewaktu aku membawa rombongan murid ke Singapura dia membelikan aku beberapa hal kecil, yaitu semprotan anti nyamuk dan krim menghilangkan luka. Sebenarnya dia tidak masalah dengan luka ditubuhku. Hanya saja aku yang merasa tidak percaya diri terhadapnya. Sehingga dia mau membelikan aku krim tersebut tanpa aku minta kepadanya. 

Aku terkejut melihatnya. Dia melakukan apapun untukku. Inikah sebuah balasan yang Allah berikan kepadaku. Ketika aku bersedia melakukan apapun untuk beberapa laki-laki itu. Ternyata aku mendapatkan balasan yang setimpal dari apa yang kulakukan. Air mataku dulu begitu sakit sekali rasanya. Beberapa pria yang telah menikah mempermainkan aku begitu mudahnya. 

Begitu lucunya dia kala dia menunjukkan 3 botol parfum untukku. Dan terlebih lagi dia mau melakukan apapun untukku. Kala aku memintanya untuk membelikan souvenir di Turki untuk pernikahan di Jakarta. Aku sengaja menginginkan souvenir pernikahan kami berasal dari negaranya. Bukankah luar biasa ketika dia mau mencarikannya untukku. Dia membelikannya di Grand Bazzar. Aku diperlihatkannya tempat itu setiap sudutnya. 

Pasar tua yang telah ada pada zaman konstatinopel ini memberikan magnet sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Istanbul. Hal yang wajib dilakukan untuk mengunjungi grand bazaar ini. 

Aku melihat setiap sudutnya melalui beberapa foto yang ia kirimkan kepadaku. Pasar ini tetap mempertahankan arsitektur lamanya di tengah kemajuan zamannya. Ukiran yang khas di setiap sudut pasar ini menjadi pemandangan yang menarik.  

Dia mengatakan padaku, Aku seperti pergi berdua dengannmu, . Ia tinggal di Istanbul Asia. Sedangkan untuk menuju Grand Bazar harus melewati selat bophurus yang mengubungkan antara Istanbul asia dan Eropa. Sebagian besar wilayah Istanbul memang terletak di Eropa. Grand Bazar merupakan salah satu pasar tertua dan terbesar di dunia. Terdiri dari lebih 3000 toko yang menjajakan berbagai macam pakaian, makanan, souvenir, karpet dan lainnya. Dan lebih dari 60 lorong yang bisa kalian temui disini. Oh yah karpet Turki sangat terkenal di dunia karena memiliki tenunan yang sangat indah. Dan pastinya turki terkenal dengan kerajinan karpetnya. 

Lihat selengkapnya