Buku ini adalah buah dari minat dan ketertarikan pada sosok Nabi Islam, Muhammad Saw., yang sudah berkembang selama lebih dari empat dasawarsa. Saya pertama kali diperkenalkan pada—dan sangat tersentuh dengan—sosok Nabi Islam itu melalui konsep tentang “Muhammad sang sufi” ketika saya berusia belasan tahun dan tengah sibuk belajar bahasa Arab di bawah bimbingan Dr. Hans Ellenberg. Dalam tahun-tahun pembentukan itu, buku-buku Syed Ameer Ali, The Life and Teachings of Muhammad, or The Spirit of Islam, dan kajian mahakarya Tor Andrae, Die Person Muhammads in Lehre Und Glaube Seiner Gemeinde, termasuk di antara buku-buku kesayangan saya, dan karya Andrae itu tetap menjadi sumber inspirasi saya sampai hari ini. Semasa belajar di Universitas Berlin, saya senang sekali membaca karya Suleyman Chelebi, Mevlûd-i Syerif, sebuah syair sederhana dan mengharukan yang bercerita tentang mukjizat-mukjizat sewaktu kelahiran Nabi Muhammad dalam berbagai tamsil. Namun, waktu itu, saya tidak menyangka sama sekali bahwa saya akan menemui banyak mevlût dalam kurun waktu lima tahun yang saya lewatkan di Turki sebagai profesor dalam bidang Perbandingan Agama di Fakultas Teologi Islam di Ankara, Turki. Dalam kurun waktu itu, saya belajar banyak tentang penghormatan kepada Nabi Saw.* di kalangan kaum Muslim Turki. Selanjutnya, minat yang makin mendalam kepada literatur puitis dan mistis dari Anak-Benua India-Pakistan membuat saya menyadari betapa besarnya kecintaan pada Nabi mewarnai karya-karya Muhammad Iqbal, sang penyair filsuf abad ini. Kajian dan telaah tentang literatur rakyat Sindhi menambah segi-segi baru dalam gambaran tersebut. Minat dan ketertarikan saya pada perkembangan penghormatan kepada Nabi Saw. dan refleksinya dalam kesusastraan, khususnya puisi, menghasilkan sejumlah artikel tentang profetologi sebagaimana dipahami oleh Iqbal, yang tecermin dalam puisi Sindhi, dan dipaparkan secara teoretis oleh seorang sufi pembaru seperti Mir Dard di Delhi abad ke-18 M, dan topik-topik lainnya. Bahan-bahan yang sudah terkumpul dan digabungkan dengan bahan-bahan lain yang berhasil diperoleh dari berbagai sumber lainnya menjadi dasar salah satu kuliah yang saya sampaikan pada 1980 di American Council of Learned Societies (diterbitkan sebagai Bab 5 dalam buku saya, As Through a Veil). Waktu itu, penerbit karya saya di Jerman, Ulf Diederichs, mendorong saya untuk mengembangkan bab itu menjadi sebuah buku tersendiri tentang penghormatan kepada Nabi Saw., yang kemudian terbit pada 1981. Inilah buku itu, yang disuguhkan di sini dalam bentuk sudah melampaui edisi bahasa Jermannya. Kami juga telah menghilangkan ilustrasi-ilustrasi dari edisi tersebut di sini. Sebab, meski semuanya itu termasuk dalam tradisi Islam Abad Pertengahan, kaum Muslim modern cenderung tidak bisa menerima gambaran tentang Nabi Saw. kecuali hanya berupa deskripsi verbal saja.
Banyak orang yang telah ikut membantu mengembangkan buku ini: qawwâl-qawwâl di India dan Pakistan yang melantunkan lagu-lagu penghormatan kepada Nabi Saw. dalam nada tak terlupakan; para ahli teologi yang kadang-kadang keberatan dengan penafsiran “mistis” atas sosok Utusan Allah, Muhammad Saw.; wanita-wanita tua di Turki dan Pakistan, yang seluruh hidupnya diliputi oleh kecintaan yang sangat dalam dan tulus kepada Nabi Muhammad, Kekasih Allah; dan para mahasiswa baik di negeri-negeri Muslim maupun di Amerika, yang mengajukan berbagai pertanyaan kritis dan berusaha mempelajari lebih banyak fenomena yang hanya sedikit sekali diketahui oleh Dunia Barat.
Teristimewa, saya mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan dan rekan-rekan saya, Profesor William A. Graham dari Harvard dan Profesor Peter J. Awn dari Universitas Columbia. Dr. Graham telah membaca seluruh naskah dan memberikan beberapa saran sangat berharga, terutama tentang periode klasiknya dan tentang hadis; Dr. Awn telah berbaik hati membantu mengatasi berbagai masalah penyuntingan selama kepergian saya ke Eropa dan Asia. Asisten riset saya, ‘Ali S. Asani, membantu menemukan lema-lema bibliografi. Laura Oaks, editor naskah di University of North Carolina Press, telah memoles dengan terampil dan piawai naskah ini, yang ditulis serta diketik sebagian di Harvard dan sebagian lagi di Bonn, dan dengan hati-hati menghapus inkonsistensi yang terjadi. Ucapan terima kasih saya tertuju untuk mereka semua.
Cambridge, Massachusetts
Musim Semi 1984