Dancing in the Silence

Dinda
Chapter #5

Selfish Truth

"A selfish truth in shadows hides,

Where virtue bends and honor dies.

In hollow halls, the echoes keep,

Where the small heart, truth's gentle guide,

Weeps for bruises from unfettered pride."

Hai, kau masih di sini ? membaca catatan harian saya ? sekarang saya sedang mondar mandir sendirian dalam kesunyian, berdansa bersama dengan alunan Mephisto Waltz no 1, sambil saya tanyakan pada sahabat saya, Sang Sunyi.

"Sunyi, apakah hal hal yang menjadi budaya dan pemikiran sebagian besar manusia di bumi ini sudah benar ? Apakah memang adat istiadat dan juga gambaran dogma serta paradigma yang mereka genggam erat itu adalah sesuatu yang sakral karena benar ?" "Apakah memang benar kebenaran dapat dicari dengan melihat kelompok apa yang berjalan lebih banyak daripada kelompok lainnya ?"

Tapi kalau memang benar begitu adanya, mengapa lahir pula echo chamber dalam kehidupan mereka ? yakni sebuah istilah yang menjelaskan bahwa seseorang hanya akan mengikuti atau mendengarkan sesuatu yang mereka inginkan dan juga sejalan dengan apa yang sudah mereka percayai.

Lalu jika benar begitu, mengapa ada lagi istilah "Bandwagon effect" yakni efek yang menjelaskan fenomena orang orang yang megikuti sesuatu karena sesuatu itu dianggap benar oleh sebagian banyak orang tanpa memeriksa bukti kebenarannya terlebih dahulu.

Dan yang terakhir, kalau memang kebenaran dapat dicari dengan melihat kelompok apa yang berjalan lebih banyak daripada kelompok yang lain ? Mengapa Tuhan sang pemilik kebenaran perlu mendatangkan nabi dan rasul berkali kali untuk meluruskan kelompok kelompok masyarakat yang besar dan juga menuntun manusia dalam peradaban budaya yang telah masyarakat ciptakan sendiri ?

Langkah kaki saya tiba tiba saja terhenti, lalu saya biarkan alunan melodi asik berceloteh riang sendiri.

"Bagaimana jika masyarakat luas itu salah?"

Lihat selengkapnya