In silent halls where shadows lie,
each thought, a whispered, watchful sigh.
Eyes judge unseen, without a sound,
yet truths unspoken weigh profound.
***
Beberapa orang yang tak cukup rasa puas dalam dirinya, seringkali membuat buat kemenangan palsu di dalam kepalanya.
Menutup telinganya dari orang yang berusaha menyadarkan halusinasinya, membungkam erat mulut orang orang yang ia pikir akan mengganggunya,
Sungguh sayang seribu sayang.
Seseorang hamba yang begitu dipercayai Tuhan untuk menjadi pemimpin kemenangan malah terjebak pada halusinasi dan ego liar yang tak berhasil ia taklukan.
Mereka yang tak pernah menjamah diam yang sejati itu tidak akan pernah tahu bahwa di dalam diam dan kesunyian justru terdapat sebuah penghakiman yang begitu rinci dan tegas.
Mereka tak akan pernah tahu bahwa orang orang yang diam menatap tingkah laku mereka bukanlah setuju dengan apa yang mereka ucapkan atau mengakui bahwa mereka hebat lagi benar.
Melainkan mereka sedang menilai segenap egoisme, idealisme tak berdasar, kekurangan di dalam jiwamu yang beriak, masa lalumu yang kelam, kemampuan berpikirmu yang begitu singkat dan kemampuanmu menggenggam hasrat yang begitu lemah.