DANDELION: kisah Yang Tak Usai

Priki~
Chapter #1

PROLOG-( KENANGAN )

Langit biru cerah tanpa kapas putih menjadi atap pria yang sedang duduk disebuah bangku taman sendirian. Ia terlihat memegang setangkai bunga dandelion dengan raut wajah yang nampak sendu. Ia menatap bunga yang dipeganggnya, bayangan gadis yang ia cintai muncul tanpa permisi. Semuanya nampak jelas bak film yang tiba-tiba diputar dalam memorinya. Gadis itu terenyum.

“Apaan ini? Rumput?”

“Kamu gak tahu? Ini bunga.”

“Bunga apaan? Bunga kok jelek sih kayak rumput bener gak?bunga itu harusnya kayak kamu cantik.” Gadis itu kemudian tersenyum saat sang pria didepannya melontarkan rayuan.

“Berarti kau sama saja kayak yang lain. Memandang sesuatu dari tampilannya saja, gak baik tahu kyk gitu.”

“Yah bukan gitu, gue heran aja apa yang lo suka dari bungan itu? Tampilannya pun gak kayak bunga.” Gadis itupun kemudian tersenyum kembali.

“Kamu tahu ini namanya bunga apa?” yang ditanya hanya menggeleng tanda tak tahu.

“Namanya bunga dandelion. Memang tak secantik bunga mawar sih, tapi mawar kadang membuat orang terluka karena durinya. Bunga ini pula tak sewangi melati, tapikan melati kadang buat orang merasa ngeri dengan aromanya. Jika kamu tanya kenapa menyukai bunga ini? bunga ini terlihat rapuh. Tapi mereka tak sadar, bunga ini bahkan melewati badai angin, deras hujan, dan bahkan terik matari untuk tumbuh dan dia kuat bisa tumbuh dimanapun yang dia inginkan. Dia bisa memilih ditempat apa iya lebih baik tinggal, tidak seperti kebanyakan bunga yang lainnya. Tumbuh dikurung disepuah pot kecil. Aku hanya ingin saja seperti dandelion, bisa terbang bebas dan tumbuh ditempat yang dia rasa nyaman.”

“ Wow.. hebat.”                                                   

“ Mari buat harapan dengan benih dandelion.” Sang pria kemudian mengangguk.

Keduanya meniup dandelion bersama. Benih itu berterbangan bersama harapan kedunya. Gadis itu kemudian tersenyum kembali.

“Oh iya, jangan tersenyum ke cowo lain kayak gitu.” Sang gadis malah semakin tersenyum lebar.

“Sudah gue bilang jangan senyum kayak gitu ke cowo selain gue oke.” Gadis itu malah meninggalkan pria didepannya.

“Bilang iya dong, jangan senyum kayak gitu oke.”

“Bilang oke dong Ara.”

Lihat selengkapnya