Blurb
"Kenapa pappus itu melebur bersamaan dengan hembusan angin, ada apa? Bertahun-tahun kita lewati kebersamaan ini, hingga akhirnya kau pergi bersamaan dengan luruhnya pappus itu. " Air mata perlahan menetes membasahi wajahnya yang tak henti menatap album yang tergeletak di atas meja di sebuah tempat yang menyimpan kenangan dirinya dengan orang yang ia sayangi. -Diana-
"Percayalah gue akan membuat lo bahagia meski tak sebahagia bersamanya. Biarkanlah pappus itu pergi karena waktu telah menentukannya. Ku mohon berhentilah meratapinya. Lihatlah gue yang akan menyayangi lo dengan tulus," pintanya dari kejauhan saat menatap gadis yang dicintainya terdiam sendiri di ladang liar. -Pratama-