Seperti biasa setiap hari weekend Shena dan Anya menginap di rumah Dayra yang kamarnya bernuansa pastel. Ketiganya melakukan aktivitas seorang perempuan, seperti sharing, ngehalu, main sosmed, ngemil, skin care-an, nonton drakor, dan baca novel secara maraton.
"Eh guys gue sekarang lagi suka maskeran pake bonteng lho, soalnya lebih fresh gitu," kata Dayra namun tidak mendapat tanggapan dari kedua temannya yang sibuk sendiri. Ada Shena yang lagi menikmati mie instan sambil youtube-an, sementara Anya sedang tertidur pulas memeluk bantal guling.
"Kook lo bisa nerima Kak Arga gitu aja sih? You know rumor yang beredar kalo dia itu king of crocodile?"
"Thats right baby! Tapi kan mubazir kalo harus nolak rezeki jadi pacarnya cogan perfect model Arga," jelas Dayra membuat Shena menggeleng tidak percaya. "Perfect darimana? Yang ada otaknya gesrek."
"Wah cocok dong! Gue juga gesrek. Berarti kita berdua jodoh kan?"
"Iyain biar fast."
"Lo tau gak Shen pas kemarin yah Arga tuh sabar banget mau nemenin gue belanja, terus dia juga asyik orangnya, gak pelit lagi, jadinya perut gue kenyang terus. Ah pokoknya sejahtera deh punya pacaran sama Arga."
"Hm kalo dipikir pikir kalian itu emang gak jauh beda sih. Semoga langgeng ya Day gue turut happy dengernya."
"Aww makasih.. Oiya Kak Rey sendiri gimana? Udah ada perkembangan?"
"Kak Rey hobi banget gombalin gue terus dia juga udah ngungkapin perasaannya kemarin, tapi belum nembak juga. Gue takut di php in doang," jelas Shena dengan nada lesu.
"Serius?? Wah gak bisa di biarin ini mah. Masa temen gue yang cantik aduhay gini digantung kek jemuran."
"So, gue harus gimanaa?"
"Gak harus gimana-gimana sih, mungkin Kak Rey belum siap kali. Kalo gak salah lo kan pernah cerita dia dulunya cinta banget sama yang namanya Al siapa sih? Almarhum yah? Al el dul? Apa alon alon?" tebak Dayra membuat Shena gemas sendiri. "Alinskie," ucapnya membenarkan.
"Nah itu! Move on kan bukan perkara mudah, mungkin Kak Rey butuh sedikit waktu dan lo harus sabar, oke?" Shena menghela nafas panjang dan mengangguk. Lalu gadis itu beralih pada Anya yang terlihat sangat nyenyak.
"Bangun Nyam! Gue mau ngomong penting ya ampun kebo banget yah lo." Shena menepuk nepuk pipi gadis berwajah eksotis itu.
"Apaan sih gangu hibernasi gue aja," katanya dengan suara tedengar serak.