"Gimana?" tanya Malvin ambigu saat Reygan sampai di markas Dangervile.
"Apanya?" balasnya cuek.
"Cewek itu Rey."
"Shena?" tanyanya memastikan.
"Ohh jadi si cantik itu namanya Shena," sahut Arga tersenyum penuh arti.
"Ini lho Rey, si Arga sama Nielsen pada potek liat lo deket sama Shena," adu Malvin membuatnya mendapat jitakan dari sana sini.
"Lo suka beneran sama Shena?" tanya Nielsen memastikan. "Jawab gue Rey! Kalo lo jadiin Shena mainan seperti yang udah udah mending jangan."
"Iya Shena polos anaknya, gak layak buat disakitin, harusnya disayang," sahut Arga.
"Gue tertarik. Tapi belum sepenuhnya suka, kayaknya gue akan coba saran yang lo maksud." Malvin dan yang lainnya sontak terkejut mendengar penuturan Reygan.
"Nah gitu dong! Akhirnya lo mau belajar move on, seneng gue dengernya."
"Gue juga ikut happy Rey, semoga aja lo bisa balik lagi kayak dulu. Gapapa deh gue kehilangan Shena yang penting lo bahagia," maksud dari perkataan Nielsen, Reygan yang dulu sangat hangat berbeda dengan Reygan sekarang yang dingin tak tersentuh.
Lalu semuanya menatap ke arah Arga membuat cowok itu gelagapan, "Hah Apaan? Kok pada liatin gue sih? Iya iya Arga juga ikhlas kok, sans aja dong cewek di dunia gak cuma satu tapi temen kayak Reygan di dunia hanya ada satu," ujarnya cengengesan membuat semuanya ikut tertawa garing.
Reygan mengeluarkan ponselnya dan meminta saveback pada Shena. Lalu cowok itu stalking melihat foto profil yang memajang foto aestethic gadis cantik membuatnya menyunggingkan senyum, setelahnya beralih melihat bio yang bertuliskan nothing.
*****
"Ada apa Shen?" tanya siswi yang sedang menyapu teras luar begitu melihat kedatangan adik kelasnya yang cukup famous.
"Can you help me call Reygan?"
"Oke, tunggu yah." siswi itu pun masuk ke dalam kelas dan mendapati Dangervile sedang bertingkah seenaknya. Ada Arga yang menyanyi tak jelas sambil memukul meja layaknya drum, Nielsen yang asik memainkan game yang sedang marak di digemari, sedangkan Malvin dan Reygan sendiri rebahan di ubin kelas layaknya rumah sendiri.
"Maaf Rey diluar ada yang nyari kamu."
"Gue gak mau diganggu," balasnya dengan mata terpejam.
"Tapi—"
"Shit lo gak denger?" sentak Malvin karena merasa tidurnya sudah terusik.
"Emangnya siapa sih? Palingan cuma fans," sahut Nielsen.
"Shena." mendengar nama itu disebut sontak Reygan langsung beranjak dari rebahannya dan langsung keluar kelas seraya merapikan jambulnya membuat Dangervile saling tersenyum jail penuh arti.
"Sorry lama yah?" Reygan terlihat sangat berantakan, baju seragamnya dikeluarkan dengan kancing bagian atas yang terbuka sehingga menampilkan kaos hitam. Namun penampilan bad nya itu membuatnya keren dan menarik di mata Shena.
"Nggak kok, aku baru aja dateng," jawabnya ramah.