Seorang laki-laki berambut hitam pekat itu baru saja keluar dari gerbang sekolah dengan motor vespa kesayangannya. Namun ketika hendak membelokkan kemudi ke arah kiri, seorang gadis menahannya. Ia membuka kaca helmnya, “Kenapa?” Tanya laki-laki itu pada gadis yang masih mengenakan rok biru khas anak SMP.
“Aku boleh minta tolong gak, Kak?” Tanya gadis itu dengan gugup.
“Apa?” Laki-laki itu bertanya seraya mematikan mesin motornya.
“Kucing aku masuk ke sekolah Kakak. Minta tolong banget, Kak. Kucing aku yang ada bandul loncengnya,” ujarnya dengan harapan agar sosok tak dikenalnya itu mau menolongnya.
Ia turun dari motor tanpa melepaskan helm yang masih setia melindungi kepalanya itu. Baru saja memasuki gerbang, ia berbalik ke arah motornya diletakkan. Ia menatap gadis itu sejenak, lalu ia membenarkan letak helmnya lantas merogoh saku baju seragamnya dan memberikan sebuah flashdisk dan selembar uang 20 ribu pada gadis itu.
Gadis itu menatapnya heran, “Buat apa, Kak?” tanya gadis itu yang tak memahami maksud dari apa yang laki-laki itu lakukan.
Ia sedikit membungkukkan badannya dan menunjuk letak warung fotocopy dekat sekolah, “Kamu ke sana tolong fotocopy tugas yang ada di flashdisk, saya mau cari kucing kamu dulu.”
Gadis itu menatapnya riang, lantas menyeberang jalan untuk menuju tempat yang ditunjuk oleh laki-laki yang sudah mau berbaik hati menolongnya. Ia kembali memasuki area sekolah tanpa melepas helm dari kepalanya.
Entah ia memang lupa atau sengaja melakukannya. Sekolah sudah mulai sepi karena mengingat hari ini adalah Hari Senin, hari di mana semua kegiatan ekstrakurikuler diliburkan.
Seorang gadis berlari dengan tergesa mengingat ia telah melupakan sesuatu. Ia lupa menurunkan bendera merah putih hari ini. Namun ketika ia sudah berada di tepi lapangan, ia melihat seseorang tengah menurunkan benderanya. Ia bernapas lega, lantas gadis itu memilih membeli ke kantin untuk mengusir dahaganya.
Gadis itu berjalan dengan memegang segelas pop ice rasa cokelat lengkap dengan topping chococips warna-warni di atasnya. Ketika sedang asyik berjalan, sesuatu jatuh tepat di hadapannya. Sontak gadis itu menutup matanya dengan tangan kirinya, “HUAAA!” Gadis itu teriak.