Hari Senin, dan Daniel terlambat lagi. Kali ini ia lebih terlambat. Ia baru berhasil masuk ke dalam sekolah ketika pembina upacara sedang memberikan amanatnya.
“Bagi yang tidak memakai atribut lengkap silakan maju ke depan!” Ujar sang pembina. Untung saja Daniel membawa topi, jadi ia tidak harus dihukum.
Namun ketika hendak masuk barisan, Daniel melihat seorang gadis yang berjalan keluar barisan dengan ragu. Ia melihat ke depan dan menemukan beberapa orang laki-laki berdiri tanpa atribut lengkap. Gadis itu berjalan ragu dan tanpa topi. Seketika Daniel paham.
Tanpa pikir panjang, Daniel berjalan satu arah dengan gadis tersebut dan memakaikan topi di kepalanya lantas berjalan menuju ke depan.
Selin heran, "Eh?" Ucapnya seraya melirik topi di atas kepalanya. "Hei, kamu! Cepat kembali ke barisan!" Gadis itu pun langsung kembali ke barisan semula.
Setelah selesai upacara, ia melepas topi itu dan melihat coretan nama di topi bagian dalamnya. Selin yang hendak menuju ke kelas pun berbalik arah menuju kantin. Ia melihat Daniel yang sedang menyapukan lapangan dengan sapu lidi.
Ketika Daniel menatapnya, ia mengisyaratkan sesuatu. Lantas ia berjalan ke tepi lapangan dan meletakkan sebotol air mineral dingin dengan topi di atas tutup botolnya.
Ketika Selin pergi, Daniel mengambil sesuatu yang diletakkan oleh gadis itu. Ia menjatuhkan sapu lidi dan membaca origami berwarna biru yang sengaja diselipkan pada kemasan air mineral itu, “Makasih topinya. Selin.”
Daniel tersenyum lantas meneguk air mineral itu beberapa tegukan. Setelahnya, ia kembali melanjutkan hukuman yang diberikan oleh pembina upacara tadi.
“Lho, itu topi siapa, Dan?” Tanya Ge saat Daniel memasuki kelasnya dengan membawa topi dan air mineral.
Daniel duduk dan menyandar di kursi tempatnya, “Punya gue.” Mendengar jawaban itu membuat Ge semakin heran, “Terus Lo ngapain dihukum kalau lo bawa topi?” tanyanya.
“Topi gue tadi jatuh. Terus ada orang yang balikin ini waktu gue lagi dihukum. Tadinya gue mau ke kelas, tapi tanggung. Makanya gue selesain yang di lapangan dulu,” ucap Daniel dengan sedikit kebohongan.
🌻
“Lin, Lo hutang cerita sama gue!” Ujar Zefan. Selin yang sedang menyalin tugas temannya pun merasa terganggu.