DANUM

Abroorza Ahmad Yusra
Chapter #71

Hasrat Meminang #71

Hembusan angin yang turun dari perbukitan berpohon dan berlumut bercampur dengan sengat terik matahari. Tempias Sungai Serawai terlempar, dilabrak badan speed boat, mengenai para penumpangnya yang sudah lebih empat jam melaju di atas sungai. Sesekali boat itu berpapasan dengan sampan-sampan yang bergerak pelan di pinggiran sungai. Para nelayan di atas sampan sedang memeriksa satu per satu pukat, mungkin ada ikan. Sampan mereka terombang-ambing saat dilanda gelombang speed boat.

Di langit, seekor elang berputar-putar, tidak tersentuh. Anggun. Ia mengincar riak-riak yang ditimbulkan oleh gerak-gerik ikan. Sesekali, menatap manusia-manusia di bawahnya dengan mata sipit-tajam yang angkuh, dan otak sederhananya menantang: Heh, mengapa kalian tidak terbang? Lihat sayap ini, bebas berkelebat, tidak terikat oleh harapan dan putus asa. Biarkan alam bekerja dengan caranya. Pasrah pada kekuatan gaib nan memukau sekaligus menusuk.

Kalian, manusia, sering sekali congkak. Karena Tuhan menunjuk kalian sebagai pemimpin tanah-air bumi ini? Lantas dengan demikian, kalian pikir, semua nasib, berada di kekuasaan kalian, dan kalian bebas menjadi diktator? Kalian pikir, satu-satunya yang memaknai keberadaan, pembermaknaan, eksistensi, apapun sebutan yang kalian bikin itu, adalah berasal dari kalian? Tanpa kalian mengakui bahwa alam ini ada, alam ini memang ada.

Yang kalian ingat hanya segala hal yang pernah buat, sementara kalian acuhkan yang tak terjamah. Segala hal itu mungkin, kata kalian. Padahal ada ketidakmungkinan, dan kalian munafik terhadapnya. Pikiran terlalu menghasut kalian ke dalam kesombongan. Atau sebaliknya? Kesombongan yang menghasut pikiran kalian?

Di bawah sana, salah seorang penumpang boat berkutat dengan pikirannya sendiri. Apa yang sesungguhnya membuat seseorang memiliki perasaan kuat terhadap suatu hal. Bagaimana cara kinerjanya. Misalnya, mengapa seseorang menyukai memancing, sedangkan yang lain tidak? Faktor keturunan? Ah, tidak selalu. Faktor lingkungan? Kadang-kadang. Faktor kebutuhan? Kalau mau dapat banyak, pakai jala.

“Memancing merupakan kegiatan yang mengalunkan ketenangan, dan sedikit ketegangan. Penggemar memancing pastilah orang yang memiliki kelebihan endorphin dalam tubuh mereka dan sedikit adrenalin,” seru otak kirinya.

“Apakah semua orang dengan kelebihan endorphin akan menyukai memancing?” balas otak kanannya.

“Tidak juga. Tetapi memancing merupakan sebuah pilihan.”

“Kalau begitu, kenapa dia tidak memilih, anggaplah misalnya, duduk di teras rumah, cari angin sepoi-sepoi, sambil mendengarkan lagu nina bobo? Itu memberikan ketenangan.”

“Semua orang berhak memilih.”

Lihat selengkapnya