DARAH DI BALIK JAS HITAM

Levi Beethoven
Chapter #2

BAB 2 RAHASIA DI BAWAH NAMA

Malam di Palembang kembali turun dengan cara yang tak biasa. Angin membawa bisikan, dan kabut turun lebih awal dari seharusnya. Di lorong-lorong kota, lampu jalan berkedip satu per satu, seolah menyambut sesuatu yang tak kasat mata.


Di sebuah rumah kosong tua peninggalan Belanda di kawasan 26 Ilir, Levi Beethoven menyalakan lilin dan menggambar lingkaran di lantai dari serbuk arang, garam, dan darah binatang. Ujang Tato berdiri di ambang pintu, wajahnya diliputi keraguan.


“Lo yakin ini perlu?” tanya Ujang sambil menyentuh gagang goloknya. “Gue lebih suka ngelawan musuh yang bisa ditembak, bukan diundang pake ritual.”


Levi tak menjawab. Tangannya terus bekerja, menggambar simbol Mata Tertutup di atas Mahkota di tengah lingkaran. Di hadapannya, sebuah foto terbakar pelan—foto keluarga lama yang ternyata bukan hanya mencatat garis keturunan mafia, tapi juga keturunan penjaga gerbang antara dunia manusia dan dunia bayangan.


---


FLASHBACK – SURAT TERAKHIR AYAH


Levi menemukan surat itu tersembunyi dalam liontin tua yang dulu dikenakan Lia. Surat itu ditulis dengan tangan bergetar, seolah sang ayah—Panglima Bayangan—menulisnya di detik terakhir hidupnya.


> “Jika kau membaca ini, maka darah telah tumpah dan gerbang telah retak. Kau bukan hanya anakku, Levi. Kau adalah penjaga terakhir. Dan hanya satu nama yang bisa menutup gerbang sebelum semuanya ditelan: NAMANYA ADALAH DIRIMU SENDIRI.”


Levi membaca kalimat terakhir itu berulang-ulang. Maksudnya? Nama itu adalah dia sendiri?


---


PEMBANGGILAN BAYANGAN


Dengan darah Levi di ujung jarinya, ia menyentuh simbol di tengah lingkaran. Seketika, lilin padam. Udara membeku. Ujang mencabut senjata.


Tapi yang muncul bukan makhluk mengerikan. Melainkan... seorang gadis kecil.


Wajahnya pucat, rambut hitam legam menutupi sebagian mata. Namun Levi mengenalinya seketika.


"Lia…" bisiknya.


Gadis itu tersenyum tipis. “Aku bukan Lia. Tapi aku masih menyimpan ingatannya.”


Ujang mematung. “Astaga… lo ngeluarin apa ini, Vi?”


“Aku memanggil roh pengikat. Roh yang tinggal di antara tubuh dan jiwa. Dia bisa menjawab semua yang manusia tak bisa pahami.”


Bayangan Lia berjalan mengelilingi lingkaran, lalu berhenti di hadapan Levi.


"Jika kau ingin tahu siapa di balik semua ini… maka bersiaplah. Karena kebenaran adalah senjata yang memotong dua arah."


---


NAMA YANG HILANG


Bayangan Lia memanggil satu nama. Nama yang menggetarkan hati Levi dan menghentikan napas Ujang Tato seketika.


> “ARDIAN.”


Ujang meludah ke lantai. “Gak mungkin. Ardian udah mati. Dia ditembak langsung sama ayah lo, Vi. Gue sendiri liat mayatnya dibakar.”


Bayangan Lia tersenyum pahit. “Yang dibakar… bukan Ardian. Tapi tubuh pengganti. Ardian hidup. Dia sembunyi, berubah, dan membangun kerajaan barunya dari dalam dunia bayangan. Dia bukan lagi manusia sepenuhnya. Dia—Separuh Mati, Separuh Kegelapan.”


Levi memejamkan mata. Ardian adalah pamannya. Adik dari ayahnya. Dahulu diasingkan karena mencoba membuka gerbang dunia bayangan demi kekuasaan. Dan kini, dia kembali. Tapi tidak sendiri.


---


MARKAS BARU DI TENGAH KOTA


Dengan informasi baru, Levi dan Ujang bergerak cepat. Mereka menuju sebuah hotel tua terbengkalai di Jalan Sudirman. Konon, hotel itu dibangun di atas tanah kuburan kolonial yang dikutuk. Banyak bangunan di sekitarnya berhenti beroperasi karena gangguan aneh.


“Tempat ini mati, Vi. Tapi gue yakin, ada sesuatu yang hidup di dalam,” kata Ujang sambil mengokang senjata.


Mereka menyusup lewat dapur belakang. Dinding hotel lembap dan berlumut. Tapi saat mereka memasuki lorong utama, semua berubah.


Cahaya merah menyala samar dari dinding. Simbol kuno berkilat di langit-langit. Dan di ujung lorong—sebuah pintu besi tua dengan simbol mata di tengahnya. Di sanalah Ardian bersembunyi. Dan bukan hanya dia.


Suara tawa rendah terdengar dari balik pintu.


> “Levi Beethoven. Kau datang membawa tubuh, tapi lupa… bahwa perang ini melibatkan lebih dari sekadar darah.”


---


LEVI DAN BAYANGANNYA

Lihat selengkapnya