Blurb
Disebuah desa seorang Ibu muda yang sedang hamil tua mencari keberadaan Suaminya yang telah meninggalkannya selama beberapa bulan, Ia sudah mencari kemana saja namun belum ditemukan juga. Pada ahirnya Ia mencari ke asal kampung halamannya dengan harapan Suaminya bisa ditemukan ditempat itu.
Karena tekadnya sudah kuat berangkatlah Ibu muda itu dengan harapan berbekal niat untuk mencari suaminya. Namun sayang Ia tersesat diperkebunan yang luas karena Ibu muda itu ingin melalui jalan pintas agar lebih cepat walaupun Ia sendiri belum pernah melewati jalan perkebunan itu.
Sungguh malang nasibnya disaat tersesat keadaan waktupun sudah gelap ditambah dengan hujan serta kilat petir terus menyambar, Ibu muda itu hanya pasrah kepada Yang Maha Kuasa.
Beberapa kilat petir terus menyambar menemani hujan saat itu membuat Ia panik dan takut, tetapi saat datang cahaya kilat sepintas Ia melihat ada Gubuk tua, kemudia Ia berusaha berjalan ke gubuk itu walau hanya dengan perasaan saja karena keadaan gelap . dua kali Ia harus jatuh tersandung akar hingga perutnya terasa sangat sakit sekali sampai ahirnya Ia harus melahirkan, Ia melahirkan seorang anak perempuan yang kelahirannya langsung disucikan oleh air hujan yang dijadikan rahmat Allah yang turun sebagai berkah.
Anak itu bernama Zaitun yang akan tumbuh tanpa ayah dan Ibu. Zaitun harus mengalami empat kali berganti pengasuh. Cobaan dan penderitaan yang Ia jalani selama hidupnya tidak meneteskan air matanya, Zaitun terus menjalani hidup dengan menjaga keimanan, kesucian dan pengabdiannya hanya untuk Allah dengan kema"rifatan yang dimilikinya.
Diusia remaja sampai dewasa Ia selalu mendapat cobaan, Tetapi Zaitun tetap kokoh dan kuat mempertahankan iman dan kesuciannya. Allah yang maha mengetahui pun menjaga kesucian Anak manusia itu baik dalam hidupnya dan dalam keadaan mati walaupun penghisap darah mengancam dihadapannya.
Sampai ahirnya Zaitun menghadap kepada Sang Pencipta dengan Seorang pemuda Sholeh yang selalu membelanya, disisi makam Ibu Zaitun dan pengasuh setianya.