Dia siapa? Cantik dan Manis. Selena Gomez minggir dulu!"
Kedatangan Shena ke SMA TUNAS BANGSA menjadi sorotan semua siswa baru dan para senior, termasuk Anres. Sejak melihat Shena pertama kali berjalan di koridor, Anres seperti terkena serangan listrik bertegangan tinggi. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama.
Rambut tergerai indah dengan jepitan berwarna pink melekat kuat di rambut sisi kanannya. Sepatu mahal dengan harga jutaan terpasang indah di kaki siswi baru itu, ternyata hanya sepatu KW yang banyak ditemui di pasar. Mata Anres begitu jeli memandang, tahu mana barang asli dan yang bukan. Jelas tahu, dia kan termasuk kaum elit, bapaknya aja pengusaha kaya raya di Jakarta.
"Sepatunya keren. Harga berapa? Beli dimana?" tanya Anres bermaksud meledek.
Shena tidak menggubris, ia meneruskan perjalanannya menuju lapangan untuk berkumpul menghadap senior. Di SMA TUNAS BANGSA, tingkat senioritasnya sangat minim berkat kebijakan sekolah yang tidak memperbolehkan adanya Masa Orientasi Siswa. Diganti dengan Pengenalan sekolah berbasis keharmonisan, itupun dipantau oleh para guru. Makanya, kasus bullying di SMA TUNAS BANGSA tidak pernah dijumpai. Jika sampai terjadi, kepala sekolah akan langsung turun tangan untuk mengeluarkan pelaku bullying.
"Kalau orang ngomong tatap matanya, respon. Orang seganteng gue lo cuekin, entar nyesel! Nama gue Anres. Lo siapa?"
Shena tidak menjawab bahkan enggan menatap wajah Anres yang katanya ganteng itu.
"Udah cuek, dingin, sombong lagi. Padahal, sepatunya aja KW," ucap Anres pelan di dekat telinga Shena.