Senja tak pernah berkata bahwa dia senja, tetapi ia selalu bertindak dengan perubahan begitulah rasaku ini muncul
Akmal aditya adalah pembina pramuka di salah satu sekolah menengah pertama yang ada di jakarta ia sangat tampan jadi tak heran jika semua wanita tergila-gila dengan nya.
Suatu hari ia menghadiri sebuah perkemahan sabtu-minggu di daerah jakarta selatan tepatnya di mtsn 23 jakarta ia tak sengaja menabrak wanita, meira ya itu nama gadis cantik yang tak sengaja ia tabrak tadi
"Eh maaf kak saya ngga sengaja" Ucap akmal
Didalam pramuka panggilan 'kakak' itu sudah tidak asing lagi karena hampir semua orang mengenakan kata itu untuk panggilan kepada orang yang lebih dewasa atau seumuran
"Iya ngga apa-apa mas" Jawab meira lalu melenggang pergi
Deg deg
Jantung akmal berdegup kencang ia belum pernah merasakan sebelumnya ketika bersentuhan dengan wanita baru kali ini dia merasakan ada yang aneh apa ini yang dinamakan cinta
Di tempat lain meira sedang mempersiapkan anak didik nya untuk gladi bersih karena api unggun akan segera di mulai
Ya meira adalah salah satu pembina pramuka di mtsn 23 jakarta kenapa salah satu, karena satu nya lagi adalah dino teman kecilnya.
Diantara keduanya yang paling di segani adalah meira meskipun dia wanita tetapi ia selalu tegas kepada anak didik nya jika waktunya bercanda dia yang paling konyol itulah hebatnya meira selain parasnya yang cantik ia juga sholeha tak heran juga banyak laki-laki yang kagum dengan nya sayang nya meira itu tipe cewek yang dingin dengan cowok
Dia seperti itu karena orang tua nya berpisah dia tidak percaya akan namanya cinta
"Ra lo kan yang taro bensin dan solar nya tolong ambil ya gue mau pasang ke puncak api unggun nya biar lebih wow" Tanya dino
"Iya bentar ya aku ambil dulu" Bergegas pergi meninggalkan dino dan menuju tempat ia menyimpan barang tersebut
Di tengah jalan meira bertemu kembali dengan akmal
"Hai" Sapa akmal
"Iya" Singkat meira karena dia tidak suka dekat dengan laki-laki nya baru di kenalnya
"Boleh tau nama kamu ngga?, namaku akmal "
"Meira" Ucapnya singkat lalu pergi meninggalkan akmal seorang diri
"Ditinggal lagi" Gumam akmal yang merasa kesal
Api unggun kini akan segera di mulai para siswa mulai berbaris rapi
tak pernah bosan akmal menatap meira saat ini ia merasa bahwa tak ada wanita secantik meira