Di kota ini kami berhenti di dekat Masjid Selimiye atau Masjid Sultan Selim, lalu menuju sebuah tempat, setelah dari sana teman-teman pergi ke hotel naik mobil untuk menaruh barang-barangnya, termasuk punya kami. Sedangkan aku bersama ibu dan salah satu teman menunggu di area Masjid Sultan Selim, menanti mereka untuk makan malam di sekitar masjid. Hal ini membuat kami belum mencicipi nyamannya kamar hotel hingga malam.
Ada beberapa Masjid di beberapa negara dengan nama yang sama, Masjid Selimie Albania, Masjid Selimiye Nicosia dan di Turki ada tiga: Masjid Selimiye Istanbul, Masjid Selimiye Edirne, serta Masjid Selimiye Konya. Masjid Selimiye atau Masjid Sultan Selim, di Turki disebut Selimiye Camii, dalam bahasa Arab disebut Jami’ Salimiyyah. Masjid Selimiye yang kami datangi terletak di jantung kota Edirne, dibangun atas perintah Sultan Selim II dan dirancang oleh arsitek Mimar Koca Sinan Aga. Tahun 2011 ditetapkan sebagai salah satu situs Warisan Dunia UNESCO.
Kami menunggu sembari jalan-jalan menuju Masjid Selimiye, masuk melalui deretan toko bernama Selimiye Arasta yang menyatu dengan masjid. Bangunan ini memiliki lorong sepanjang 225 meter, terdapat tujuh puluh tiga lengkungan, juga memiliki empat pintu. Sebanyak 124 toko berderet menjual berbagai barang, sebagian besar suvenir berupa aksesoris dan makanan ringan khas Turki.