DARI IRON MAN HINGGA KAKAK TERBAIK

Habibah Umniyyah sahla
Chapter #2

AKU TIDAK BUTUH KALIAN

Semua anggota keluarga berusaha menenangkan diri dan aku pun juga berusaha menahan tangisku hingga seseorang mulai bicara, "Sely...menangislah bila itu bisa membuatmu merasa lebih nyaman." Suara itu terdengar sangat familiar dan aku pun berbalik ke arah suara. Aku melihat ayah dan ibu tiri serta kakak tiri. Ayah akan memelukku namun aku menghindar. Wajah bingung terpasang di muka ayah. Aku pun mulai bicara," Apa yang ayah lakukan di sini?." Ayah dan ibu tiri tentu saja kaget mendengar kata-kata ku, begitu juga dengan Nabil kakak tiriku. " Sayang, apa ada masalah? Ayah hanya ingin memberimu semangat!! Kau kan kuat persis seperti Iron Man." Kata ayah. Aku tetap memasang muka kesal dan menjawab," ayah ingin memberiku semangat? Apa ayah pernah peduli padaku? Bahkan saat aku wisuda kelulusan SMP pun ayah tidak datang karena mempersiapkan bulan madu. Apa ini yang dinamakan memberi semangat?." Mendengar kata-kata ku ayah hanya menunduk, aku merasa... Aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ayah. Aku begitu menginginkan keluarga yang harmonis namun itu tidak pernah tercapai. Akhirnya paman Arya melihat suasana sunyi antara aku dan ayah, paman Arya pun langsung menghentikan kesunyian itu, "eh... Kenapa pada ngelamun disini? Ayo masuk ke rumah...! Sely, kamu ajak mereka masuk dulu ya, paman Arya masih harus urus tamu yang lain." Aku hanya mengangguk dan mengajak mereka masuk ke rumahku. Kami duduk di ruang tamu dengan keadaan yang sunyi hingga ayah memecah kesunyian itu, " Sely.... Dirumah sebesar ini tinggal sendirian rasanya pasti sepi, jadi kita memutuskan kak Nabil akan menemanimu tinggal disini." Aku kaget mendengar kata-kata ayah dan langsung menatapnya. Aku tidak pernah berbicara pada kak Nabil bahkan sangat jarang bertemu dengannya karena hubungan antara kami hanyalah saudara tiri. Aku tentu saja menolak perkataan ayah itu, " Aku mau tinggal sendiri, dan ayah tidak bisa memutuskan ini tanpa izin atau persetujuan dariku!!!! Aku sudah besar, aku bisa hidup mandiri, jadi jangan ikut campur urusan ku. Aku tidak mau kalian tinggal di sini, entah kak Nabil maupun ayah!!!." Aku menolak dengan tegas dan langsung berlari ke kamar dan mengunci pintu kamar. Aku langsung menangis terisak-isak, aku tidak punya siapa-siapa lagi untuk tempat mengadu dan bersandar.

Lihat selengkapnya