Dari Naya Untuk Naya

Zsa Zsa Eki Liztyasari
Chapter #35

BAB 35 DARI NAYA UNTUK NAYA

Pertanyaan Pak Arif mengundang semua mata tertuju padaku, “Aku sih banyak banget ya, yang terjadi.”


“Kalau dilihat kamu emang kelihatan beda banget dari waktu pertama masuk toko. Kayak bocah culun takut di palak preman,” cetus Angga yang membuat semua tertawa.


“Oh, iya berhubung dia yang paling kurus kukira dia suka buang-buang makanan atau terlalu pemilih, nyatanya porsinya dia kali lipatku,” Pak Dana ikut menambahkan.


“Please deh, ini bukan forum pembullyan ya. Mohon untuk semuanya menjaga ketertiban.” Aku mencoba untuk meredakan segala lolongan manusia yang sedang berbahagia di balik penderitaan orang lain.


Padahal sudah sangat lama kami tidak saling bersua. Setelah apa yang terjadi ternyata ada lebih banyak momen yang bisa ditertawakan. Kami bisa mengingat hari buruk namun bukan berarti kami hidup dalam penderitaan. Kami mampu menyimpan kenangan baik. Kenangan yang menyembuhkan hati kami.


Ketika pulang, Pak Arif menyuruh kami berbaris lantas memberikan sekantong bakso jumbonya.


Esok paginya Papa menjemputku, Papa semakin menua, tapi tak ingin disebut tua. Ia sekarang bekerja di kafe milik temannya, berkumpul dengan para muda-mudi membuat semakin yakin bahwa ia di takdirkan untuk awet muda.


Papa datang dengan rompi dan celana jeans ketat. Tanpa malu ataupun sungkan memamerkan gusinya padaku. Papa senang sekali mengetahui aku di pindah ke Sidoarjo jadi ia tak perlu repot jauh-jauh menempuh jarak tiga jam seperti dulu.


Mama yang sedang sakit kakinya tak dapat menyambut kedatanganku. Hanya berbaring di kamar. Sudah kuberikan obat untuk darah tinggi yang di idapnya namun sulit sekali di beritahu. Kalau Papa semakin tua semakin muda, Mama semakin tua semakin manja. Tak mau minum obat bila tak diingatkan. Anaknya yang sudah besar dan hidup di luar kota harus repot menelponya tiap jadwal minum obat.


Nara sendiri tingginya bertambah, lelah aku harus mendongan tiap kali bicara dengannya. Ia masih menjadi si pecinta wanita, kalau putus artinya cinta yang lain akan bermekaran. Aku tak paham dengan cara pacarannya. Berbeda denganku yang susah sekali untuk jatuh cinta.


Mengingat tentang pasangan, aku jadi ingat rencana konyol Ica dan Mba Mila yang ingin menjodohkan aku. Kalau saja laki-laki yang mereka seleksi adalah laki-laki waras bisa saja aku jatuh cinta.

Lihat selengkapnya