Aku juga tak tahu kenapa dia menamai dirinya dengan nama Xani.X. Agak lebay, pikirku waktu pertama kali melihat akunnya. Tapi ia sangat menarik. Sangat amat menarik. Dan dirinya yang menarik membuatku tak lagi keberatan dengan namanya yang dimulai dan diakhiri dengan huruf X. Atau, fakta bahwa ia memakai foto avatar gadis dengan wajah menyeramkan yang sama sekali bukan dirinya.
Kami sudah berteman hampir sebulan ini. Tapi baru 2 mingguan kami lumayan dekat. Penyebabnya adalah sebuah tulisan dengan foto tanpa hijabnya dari belakang. Lewat postingan itu, ia ingin mengkritisi beberapa tokoh agama yang menyebut perempuan tak berhijab sebagai perempuan nakal.
“My life is my choice,” tulisnya pendek.
Postingan itu mendapatkan reaksi beragam. Beberapa orang yang tidak terima dengan pandangannya mengata-ngatai Xani. Sedangkan beberapa yang lain membelanya mati-matian.
“Dasar komunis! Dasar ateis!” Kurang lebih begitu mereka mengejek Xani ketika merasa tidak terima.
Xani membalas dengan membagikan link mengenai berita kekerasan atas nama agama.
“Seenggaknya aku nggak merugikan siapa-siapa. Beda sama kalian. Dasar bigot.”
Aku sendiri jelas berada di sisi Xani. Aku menghargai keputusannya. Dan aku mengerti maksudnya ketika ia membagikan link mengenai berita kekerasan atas nama agama.
Bukankah ini aneh? Dari kecil sampai sudah SMA begini, semua guru agamaku pasti mengatakan bahwa agama bisa membawa kebaikan. Tapi kenapa orang-orang itu membunuh atas nama agama? Kenapa orang-orang itu melukai atas nama agama?
Pernah aku bertanya begitu pada Raka, seorang temanku yang sangat alim. Dia duduk di bangku depanku dan aku memperlihatkan berita seperti itu padanya. Aku tanya apa pendapatnya tanpa menggunakan kata-kata yang begitu keras seperti yang digunakan Xani.
Ia menjelaskan panjang lebar sampai bel sudah berbunyi -aku bertanya padanya saat awal istirahat, artinya ia lama sekali menjelaskan ini. Ketika aku masih saja mengernyit pada penjelasannya yang bagiku bertele-tele, ia akhirnya mengalah dan mengatakan bahwa yang salah adalah orangnya bukan agamanya.