Dari Sebuah Impian

Eddy Tetuko
Chapter #4

Jabang Tetuko


Berhasil sudah proses tinggal landas, merupakan detik-detik krusial paling menegangkan, diakui oleh semua pilot di dunia. Diistilahkan di dunia penerbangan sebagai "Critical Eleven." Sebelas menit, waktu kritis.

Tiga menit, setelah lepas landas ditambah, Delapan menit, persiapan akan mendarat. Banyak kejadian kecelakaan pesawat terbang di rentang waktu itu.

Bagaimana tidak, sulit dibayangkan sebuah pesawat terbang seberat hampir 60 Ton, untuk sekelas Boeing 737, ini. Tiba-tiba saja melambung ke atas, melayang di udara. Sungguh fantastis!

Seakan burung elang terbang tinggi di angkasa mengepakkan sayapnya, tapi ini bukan burung betulan. Melainkan ada yang menyebutnya sebagai burung besi.

Burung besi tanpa nyawa, hanya mengandalkan kecerdikan manusia dalam merangkai sebuah pesawat dapat terbang sungguhan, layaknya seekor burung sejati.

Tidak bisa dipungkuri kejadian kecelakaan pesawat di saat akan lepas landas maupun sedang mendarat sering terjadi.

Umumnya terjadi ketika akan mendarat, roda pesawat tidak bisa dikeluarkan. Terpaksa melakukan pendaratan darurat dilandasan beton, tanpa roda penyangga!

Bisa dibayangkan bagaimana jadinya pesawat seberat puluhan ton mendarat tanpa ditopang oleh roda. Pesawat bisa terbakar dan meledak di landasan, ketika perut pesawat melaju dengan kencang bergesekan dengan landasan beton.

Sejatinya banyak yang berhasil pendaratan darurat tanpa roda, tapi yang pasti pesawat akan mengalami kerusakan berat pada bagian bawahnya.

Pesawat tergelincir di landasan ketika mendarat sering juga terjadi, terpaksa penumpang diturunkan melalui pintu darurat atau tangga balon peluncur, dapat keluar otomatis ketika terjadi situasi darurat.

Demikian juga ketika pesawat akan melakukan tinggal landas take off, bisa terjadi tabrakkan dengan pesawat yang lainnya, karena kesalahan menara kontrol. Atau belum apa-apa mesin jet pesawat terbakar selepas lepas landas.

Pesawat modern saat ini sudah dilengkapi dengan tingkat keselamatan tinggi, teramat canggih. Diinspeksi dengan ketat sebelum tinggal landas. Semua sudah diatur sesuai regulasi keselamatan penerbangan.

Bagi pilot pemeriksaan semua instrumen dalam kokpit pesawat, sebelum melakukan penerbangan maupun dalam masa penerbangan, sampai ditempat tujuan, wajib dilakukan.

Tidak boleh dihapal, harus dibacakan satu persatu sesuai list, tahapan dalam menerbangkan sebuah pesawat terbang.

Di bawah pengawasan ICAO (International Civil Aviation Organization) selaku organisasi penerbangan internasional,

Menetapkan standar dan panduan keselamatan penerbangan kepada setiap negara untuk dapat meminimalisir tingkat risiko kecelakaan pesawat dari waktu ke waktu.

Tidak alasan untuk kita merasa takut untuk menaiki pesawat terbang, Kecelakaan bisa terjadi dimana saja, bahkan di saat kita sedang berjalan kaki sekali pun, bisa juga terjadi.

Seperti penerbangan kali ini momen krusial lepas landas telah dilewati dengan sempurna. Semua penumpang merasa lega, demikian juga dirasakan oleh seluruh crew pesawat.

Tadinya tampak tegas, terkesan galak, sekarang dihiasi wajah-wajah senyum menawan dari para pramugari yang bertugas.

Lampu kabin dinyalakan kembali, penumpang sudah diperbolehkan ke toilet. Para pramugari mulai sibuk kembali mondar mandir di lorong pesawat. Ada saja dilakukannya, memeriksa segala sesuatunya sesuasi dengan prosedure keselamatan penerbangan.

Setelah pesawat berhasil tinggal landas dengan sempurna, suasana dalam kabin pesawat mulai bergairah.

Beberapa penumpang saling berinteraksi satu sama lain. Sayup sayup terdengar gemuruh suara mesin. Lampu peringatan tanda dilarang merokok, memasang sabuk pengaman dimatikan, kemudian diikuti lampu utama dinyalakan.

Beberapa saat kemudian terdengar kembali, suara serak-serak basah dari Kapten Penerbang Adi Nugroho, memberitahukan kepada seluruh penumpang melaui pengeras suara, mengenai kondisi cuaca, ketinggian jelajah pesawat, istimisa waktu tempuh dalam dua bahasa berbeda.

Sepertinya penerbangan ini akan berjalan normal seperti biasanya, tanpa kendala. Tampak mulai lagi kesibukkan beberapa pramugari berjalan menyelusuri lorong sempit, berulang kali dilakukan. Memastikan semua penumpang baik-baik saja.

Pesawat ini nantinya akan menyediakan makanan, dan minuman ringan tersedia dalam kotak kardus kecil. Tidak berapa lama lagi akan dibagikan.

Pengalaman dirasakan beberapa kali naik pesawat, ketika kotak makanan mulai dibagikan, biasanya akan merusak ritme tidur sudah nyaman dan lelap. Beruntung tadi sudah mengkonsumsi tablet ctm, Mulai terasa mengantuk berat

Saat ini sudah tertidur lelap!

****

Odi, nama sebenarnya Odi Tetuko. Dirinya adalah seorang pemimpi dan penghayal. Banyak kisah perjalanan dari kecil sampai dewasa merupakan refleksi impian sejak kecil. Banyak terwujud dalam beberapa tahun kemudian.

Dilahirkan di sebuah rumah sakit di kota Solo, beberapa puluh tahun lalu. Rumah sakit tempat kelahiran memiliki nama agak aneh. "Rumah Sakit Kandang Sapi."

Tapi nama sebenarnya bukan itu. Dari penulusuran mbah Google, aslinya bernama. "Rumah Sakit Dr. Oen. Kandang Sapi." Solo.

Tetap saja menyandang nama, kandang sapi dibelakangnya. Bukan sebuah kandang sapi betulan, seperti banyak diperkirakan banyak orang. Kenyataanya sebuah nama rumah sakit terkenal di kota Solo, Surakarta.

Menurut sejarahnya, rumah sakit itu tadinya, merupakan bangunan poliklinik, menempati di sebuah paviliun sederhana. Didirikan oleh sekelompok perkumpulan. Hua Chiao Tsing Nien Hui. Dinamakan. "Poliklinik Tsi Sheng Yuan." Artinya sebuah, Lembaga Penolong Hidup.

Berdiri pada tahun 1933. Kemudian menjadi cikal bakal berdirinya, Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi, setelah Dr. Oen Boen Ing, sendiri bergabung dengan poliklinik tersebut.

Tepat pada tanggal, 29 Februari tahun sekian. Di salah satu ruang bersalin. Rumah Sakit Dr. Oen. Kandang Sapi. Seorang Ibu meregang nyawa dengan menahan sakit luar biasa.

Mempertaruhkan nyawa atas kodratnya melahirkan seorang bayi laki laki dengan bobot seberat, dua koma, sembilan kilo gram.

Bayi mungil montok ini pertama kalinya tersenyum dipangkuan Ibunya. Rasa sakit luar biasa dirasakannya hilang seketika, begitu melihat bayi sehat, menggemaskan, lahir dengan selamat.

Diberi nama Jabang Tetuko, pada awalnya. Diambil dari nama tokoh ksatria perwayangan Jawa. Gatotkaca. Sewaktu bayi dinamakan, Jabang Tetuko.

Tokoh ksatria bisa terbang seperti Superman, nyaris tidak terkalahkan, karena memiliki otot kawat, balung wesi.

Lihat selengkapnya