Memang seperti itu yang bakal terjadi, tidak ada yang bisa dipamerkan dan dibanggakan dalam kejadian ini. Ke dua pesawt jet tempur itu tidak sedang mengawal, tapi mengamati, mencurigai, siapa dirinya.
Bercampur aduk perasaan ada rasa senang dan takut saling berbenturan. Merasa senang bakal ada yang menuntun, memandu untuk dapat mendaratkan pesawat ini.
Tapi rasa takut juga berkecamuk di dada, bila dirinya disangka teroris yang membajak pesawat ini, kemudian nantinya akan ditembak jatuh di udara.
Sangat mungkin itu terjadi! Ditakutkan pesawat ini akan ditabrakkan di gedung tinggi seperti yang terjadi di Amerika beberapa tahun lalu. Dimana dua pesawat terbang komersial sengaja menabrak dua gedung menara tertinggi , World Trade Center!
Mengakibatkan ribuan korban nyawa berjatuhan, tidak sebanding dengan hanya 130 penumpang dalam pesawat, bila mana pesawat ini benar-benar ditenggelamkan di dasar laut, oleh tembakan dua rudal terpasang dikedua sayap Jet Tempur F 16!
Yang lebih mencekam lagi, bila mana pesawat ini ditenggarai membawa virus baru, melebihi virus covid belum lama terjadi. Akan lebih runyam lagi jadinya.
Hal itu dimungkinkan setelah ke dua Pilot melihat dengan jelas melalui lensa kamera. Dilihatnya tidak ada satu pun penumpang bergerak, atau berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Sepertinya semua penumpang berada dalam pesawat itu sudah tewas semua!
Tidak bisa dipungkuri lagi pesawat ini memang membawa virus yang mematikan, terbukti penampakkan dari dalam pesawat.
Agar tidak meluas bakal membahayakan warga seluruh dunia. Nantinya bakal ditenggelamkan di dasar laut, mencegah virus lebih dahsyat menyebar kemana-mana. Pikiran seperti itu menghantui dirinya,
Segala kemungkinan bisa terjadi. Apa lagi dilihat dirinya berpakaian preman, siapa yang percaya itu pilot sungguhan. Pasti disangkanya teroris yang sengaja membajak kemudian melumpuhkan semua penumpang di dalamnya.
Seluruh dunia akan dibuat cemas dengan peristiwa ini, menyangkut keselamatan warga negara penumpang dari berbagai negara, ada dalam pesawat ini
Kejadian berikutnya ke dua Pilot pesawat tempur itu seakan memberi kode, akan berbicara melalui headset terpasang. Juga mengisyaratkan agar mengaktifkan tombol, 'Push and Talk.' untuk bisa saling berinteraksi.
Paham akan maksudnya, memasang headset sendiri tergantung di kemudi. Menekan tombol dimaksud, begitu dicoba berkali-kali tidak terdengar suara Pilot berbicara.
Hanya suara deru mesin pesawat saja mengiang di telinga ... Merasa tidak ada yang salah, tombol ini memang berfungsi untuk bicara dua arah. Pasti ada sesuatu yang tidak beres.
Benar saja ... baru menyadari. Alat komunikasi ini telah dirusak dengan sengaja oleh pembajak. Terlihat tombol ini sudah copot dengan sendirinya.
Bagaimana bisa berkomunikasi bila alat ini rusak, tidak bisa juga bisa menjelaskan kejadian yang dialami sebenarnya, agar ke dua Pilot itu tidak berperasangka buruk.
Menggunakan kode tangan sudah dicoba, tapi apa bisa dimengerti oleh ke dua Pilot itu? Tidak tahu cara berkomunikasi menggunakan sandi tangan. Tidak pernah belajar tentang itu.
Ke dua Pilot itu terlihat kesal pembicaraannya tidak diresponnya sama sekali, kode sandi tangan tidak jelas apa maksudnya. Disangka sengaja melakukan itu untuk membingungkan ke dua Pilot. Akhirnya memutuskan meninggalkan dirinya, sambil mengacungkan jari tengahnya.
Dua pesawat jet tempur itu melesat menyusul di depan bersamaan, kemudian masing-masing melakukan manuver berbelok ke kiri, kanan, dengan kecepatan tinggi,
Meninggalkan seberkas asap putih memanjang, kemudian menghilang di balik awan entah kemana mereka perginya, kabur begitu saja.
"Sialan! Bukannya membantu malah melecehkannya," mengumpat sendiri.
Ke dua Pilot itu tidak salah, sudah berusaha melakukan komunikasi dua arah, tapi apa daya tidak tahu maksudnya. Tombol ini biang keroknya, kenapa mesti dirusak?
Ingin rasanya bertanya ke pembajak baru saja dilumpuhkannya, apa maksudnya merusak alat komunikasi, meminta pertanggung-jawabannya. Tapi dia sedang sekarat saat ini, tidak mungkin bisa menjelaskannya.
Ke dua Pilot Jet Tempur F 16 pasti mengira dirinya bukan orang baik-baik. Dialah aktor utama yang membuat masalah dengan seluruh penumpang beserta crew pesawat.
Pupus sudah harapan untuk mendapatkan pertolongan agar dipandu untuk dapat mendaratkan pesawat ini .... Tidak bakal akan terulang lagi seperti ini, siapa lagi yang mau mendekatinya lagi?
Dipastikan ke dua pesawat tempur kembali kepangkalannya. Melaporkan apa yang dilihatnya. Seseorang terlihat mengendalikan pesawat, melumpuhkan semua penumpang didalamnya. Termasuk ke dua Pilotnya.
Harus dihentikan segera. Artinya akan benar-benar ditembak jatuh sampai tenggelam ke dasar laut!
Tidak bisa dianggap main-main, pesawat itu nantinya akan membawa bencana lebih besar, bila tidak secepat dicegah, bisa mengguncang jagad raya!
Apa yang harus dilakukan sekarang? Menyadari tidak ada harapan ada seseorang akan memandu pesawat sebesar ini.
Faktanya pesawat ini masih melayang di udara, 38000 kaki setara dengan 11.6 Km dari permukaan muka bumi! Coba bayangkan seandainya jatuh terhempas begitu saja.
Rasakan akibatnya sekarang! Mimpi tidak seindah dibayangkan semula. Apa boleh buat nasi sudah terlanjur menjadi basi, harus bisa mengatasinya sendiri.
Mumpung masih diberi akal sehat, segala sesuatu yang mustahil bisa saja menjadi keberuntungan. Semoga saja seperti itu.
Luka di paha dengan darah terus mengalir, ditambah pergumulan dengan pembajak tadi telah menguras tenaganya. Melemahkan tubuh dan syaraf, sekarang lunglai di bangku kokpit. Tidak berdaya sama sekali.