Sampai di rumah Jinni langsung masuk ke kamarnya utuk membaca buku tersebut. Tak hanyal dia terkaget dan tercengang dengan isi buku itu, semua penemuan kakek dan ayahnya ada tertuang dalam buku tersebut. Kagum dan tercengang Jinni juga sangat-sangat memahami setiap kata yang kakeknya tulis di dalam buku itu, seakan-akan buku ini sengaja di tulis dengan gaya bahasa yang akan mudah Jinni pahami.
''Siapa pun kamu yang membaca buku ini, aku harap kamu adalah salah satu dari keturunanku.'' ucap kakeknya di halama pertama dalam bukunya.
Apa yang sebenarnya Jinni cari ada pada buku tersebut.
'' Lalu apa yang di berikan kepada Perwira?, gumam Jinni dalam hati.
beranjak dari ranjang dan mengambil dokumen kakeknya yang sudah dia curi dari rumah Tuan, dia sandingkan dengan buku yang dia pegang, semua terasa berbeda, ada beberapa rumus yang berbeda, ada beberapa panduan yang berbeda dan ada beberapa ulasan yang berbeda.
'' Apa ini yang menyebabkan Tuan susah untuk membuat Youthora itu sempurna, ada yang salah dalam dokumen ini.'' gumamnya lagi dalam hati.
Setiap kata dan rumus dia mulai sandingkan satu per satu, semua lembaran dia cocokkan satu demi satu untuk mengetahui sampai dimana perbedaannya. Semakin malam dia tak bisa berhenti, semakin dia membacanya dia semakin yakin bahwa kata-kata neneknya tentang sebuah rahasia adalah ini(merujuk pada buku ini).
Tae Ho melihat apa yang di lakukan Jinni dari balik jendela, memperhatikan setiap gerakanya dan Jinni benar-benar tidak merasakan ada kelelahan dalam dirinya, terlihat di mata Tae Ho Jinni begitu antusias dan tidak merasakan lelah sama sekali padahal waktu menunjukkan sudah pukul 4 pagi, yang berarti sebentar lagi fajar akan terbit. Tae Ho ingin mencoba masuk dan membantu Jinni, tetapi karena sungkan dia pun mengurungkan niatnya.
''Sebaiknya kamu sarapan dulu.'' Tae Ho sudah menyiapkan roti lapis dan segelas susu hangat untuk Jinni yang terlihat masih sibuk di dalam kamarnya.
'' Baiklah, terima kasih kawan,'' ucap Jinni santai dan wajahnya masih terlihat frees dan lebih terlihat segar dari biasanya.
'' Apa ada yang membuatmu senang sekarang,?'' tanya Tae Ho penasaran melihat senyum Jinni yang sangat ceria, tidak seperti biasanya.
''Tae Ho aaa, apa kamu kamu memakai Youthora?''
Kaget sekali Tae Ho mendengar perkataan Jinni dan dia diam tak berani menjawab apa-apa.
''Apa kamu takut?'' tanya Jinni lagi.
''Kenapa kamu bertanya seperti itu?'' Tae Ho penasaran.
'' Jika kamu bersedia, aku akan membuatkan yang baru untuk kamu, dan tentu saja kali ini aku akan betul-betul menggunakan esperimen dari kakek langsung.'' Jinni mengatakan dnegan percaya diri.
Tae Ho hanya diam saja tak menjawab apa-apa, karena dia tidak tau apa itu baik untuk dia atau malah sebaliknya, walau dai sangat percaya dengan kemampuan Jinni, tapi dia ragu dengan kemampuannya, dia takut jika nanti Youthora malah akan jadi bomerang untuknya.