Di temukan di sebuah laci kecil setetes cairan yang terlihat sangat bercahaya, cairan itu langsung mengalihkan pandangan Pak Min Han, terus menerus dia mengamati .
"Air apa ini?" tanyanya bingung entah kepada siapa.
Cairan itu di dapat oleh Min Kangin(putranya) di sebuah kolam kecil di belakang rumahnya, yang tiba-tiba keluar mata air, sangat segar jika di minum dan sangat jernih serta berkilau saat terkena cahaya matahari, air itu membuat Pak Min Kangin sangat penasaran saat melihatnya.
Tak terkecuali Pak Min Han yang ternyata sudah lama mengamati kolam kecil itu,
"Sejak kapan di belakang rumah ada kolam, apa karena hujan badai dan angin kencang tempo lalu ya?"
Banyak pertanyaan di benaknya yang entah siapa yang bisa menjawabnya.
Pak Min Han terus menatap setetes cairan bercahaya itu, seolah-olah dunia berhenti bergerak. Cahaya lembutnya memantul pada dinding laci kecil, menari-nari seperti kilauan permata hidup. Namun bukan keindahannya yang membuat Pak Min Han terpaku, melainkan energi aneh yang ia rasakan dari cairan itu.
“Air apa ini…?” bisiknya lagi, suara parau namun penuh rasa takut dan kagum.
Tangannya gemetar ketika mendekatkan botol kecil itu ke wajahnya. Ada denyutan halus seperti detak jantung yang terasa dari dalam cairan, membuat bulu kuduknya meremang.
Cairan itu… seolah hidup.
Cairan bercahaya itu pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh Min Kangin. Semua berawal ketika sebuah mata air tiba-tiba muncul di belakang rumah keluarga Min, tepat setelah hujan badai yang mengguncang daerahnya selama dua hari berturut-turut.
Tak ada tanda-tanda sebelumnya. Tak ada lekukan tanah, tak ada kelembapan. Namun pagi itu, kolam kecil itu sudah ada jernih, berkilau, dan terasa seperti menyimpan sejuta rahasia.
Saat air itu terkena cahaya matahari, warnanya berubah menjadi biru keperakan, indah, namun mengerikan bagi orang yang memiliki firasat kuat.
Pak Min Han, orang yang skeptis terhadap hal-hal gaib, justru menjadi saksi pertama yang paling terpikat.
“Apa mungkin… ini bukan air biasa?” gumamnya sambil memutar botol itu pelan-pelan. “Sejak kapan di belakang rumah ada kolam? Apa karena badai kemarin?”
Tapi hatinya tahu ini bukan fenomena alam biasa. Ini bukan sekadar mata air.
Ini penanda sesuatu yang besar sedang bangkit.
Beberapa minggu berlalu, dan kolam itu semakin membesar. Meskipun tidak pernah hujan. Meskipun tanah di sekitarnya kering. Ketika Pak Min Han mencicipi sedikit air dari kolam itu, sebuah keanehan terjadi:
Rasa lelahnya hilang dalam hitungan menit.
Bekas luka di tangannya sembuh tanpa meninggalkan jejak.
Rambut putih di pelipisnya, perlahan berubah hitam kembali walau baru seujung.
Kabar itu sampai ke telinga Min Kangin, dan membuatnya tidak bisa tidur berhari-hari.
Sampai akhirnya ia menemukan botol kecil itu, tersimpan rapi dalam laci, seakan menunggu seseorang untuk menemukannya.
Namun tanpa mereka ketahui kehadiran kolam itu bukan kebetulan.
Air itu bukan anugerah.
Air itu kelak dikenal dunia dengan nama Youthora.
Youthora adalah cairan paling berbahaya yang pernah dikenal manusia.
Cairan yang sanggup:
memperlambat penuaan,