Disela-sela pemikiran ku, terdengar suara handphone rumah ku yang berdering nyaring.
Kring!kring! Bunyi nyaringnya terdengar seolah mengkode si pendengar agar segera mengangkatnya.
"Halo siapa ini?" Tanyaku singkat.
"..." Tak kudengar jawaban dari si penelpon. Aku berniat untuk menutupnya, namun terdengar suara samar-samar.
"Apa benar ini rumah bu Wati??" Ucap si penelpon yang terdengar ragu. Ibu Wati adalah singkatan dari Sukmawati yang merupakan nama ibuku.
"Benar, ada perihal apa?"
"Kabari Bu wati, dan katakan bahwa aku telah menemukan caranya".
"Cara apa--?" Perkataan ku berhenti setelah menyadari sambungan telfon nya yang tiba-tiba sudah terputus.
Tanpa berpikir panjang, si penelpon memutuskan panggilannya, itu membuat ku jengkel. Kemudian aku langsung menelpon ibu.
"Halo Bu" sapa ku.
"Hai sayang! Ada apa??" Jawab ibu santai
"Ibu, tadi ada panggilan masuk ke telpon rumah. Si penelpon bilang bahwa dia sudah menemukan caranya dan--"
"Hah? Benarkah!?" Potong ibu disela-sela penjelasan ku, tanpa melihat wajahnya aku dapat merasakan bahwa ibu sedang bahagia sekarang.