Dark Side

Intan Nur Syaefullah
Chapter #29

Malu

Oh iya aku punya satu kejadian lucu lagi nih, maaf terlewat. Kamu ingetkan pasti saat pertama kaliĀ  Covid melanda negeri tercinta ini? Pasti ingetlah ya.

Saat itu tiba - tiba semuanya serba online kan? Nah, termasuk juga kuliahku. Karena hampir semua dosenku adalah dosen dari kampus putra, sehingga setiap hari aku juga kuliah secara online.

Hari itu aku tetap ke kampus sendirian, karena mencari WIFI untuk kuliah. Di kelas itu hanya ada aku seorang, karena teman - teman sekelasku mengikuti kuliahnya di tempatnya masing - masing. Jadilah aku sendiri.

Saat link zoom sudah aku dapatkan dari kampus putra. Aku akhirnya mengikuti link tersebut dan sudah terhubung.

Nah, karena saat itu baru aku saja yang bergabung dalam meeting itu, akhirnya aku menunggu dengan sedikit buka - buka makalah yang memang temanku bagikan karena dia presentasi hari itu.

Akupun mematikan video dan mematikan suara pada meeting tersebut. Dan kulepas headset dari telingaku. Dan aku lanjut membaca makalah temanku. Karena bosan, akupun membacanya sambil sesekali bernyanyi.

Lima menit kemudian aku iseng memakai headseatku lagi hanya untuk memastikan apakah kelasku sudah dimulai atau belum tanpa melihat layar laptop.

"Oke saya absen dulu." Terdengar suara dari headseatku. Dahiku berkerut, "kok kaya bukan suara dosen aku yah?" Tanyaku dalam hati.

Meski begitu, aku langsung membenarkan posisi dudukku agar menghadap laptop. Dan kamu tau apa? Ternyata selama ini aku tidak mematikan suara dan videoku! Berarti dari tadi semua yang aku lakuin terlihat sudah.

Dan yang paling mengejutkannya lagi adalah aku hanya melihat para lelaki di meeting tersebut dan mereka sedang tertawa bersamaan, namun suara mereka tidak terdengar. Mungkin karena sedang dalam mode mute.

Aku sudah menahan malu yang amat sangat. Kutundukan kepalaku, disaat yang bersamaan juga aku menggigit bibir bawahku.

"Jadi tadi tuh mereka dengar gak sih? Kalau liat udah pasti. Tapi kalau dengar bisa ada kemungkinan tidak, karena saat itu headset sempat aku lepas.

Boleh lenyap gak sih dari bumi ini, Ya Tuhan. Apa ini kelasnya di gabung ya? Eh, masa iya digabung? Terus kok gak ada pemberitahuan sebelumnya?

Melihat kolom chat di meeting tersebut semakin ramai karena yang hadir kala itu absennya dengan mengetikan nama lengkap di kolom chat tersebut.

Karena aku tak mau ketinggalan, akhirnya cepat - cepat aku mengetik nama lengkapku disana. Dan dosen itupun mulai menyebutkan satu persatu mahasiswa yang mengikuti perkuliahan hari itu.

Semakin kudengarkan kok aku merasa makin aneh ya? Bukannya apa - apa, hanya saja kok dari tadi yang diabsen hanya nama para mahasiswa saja, tidak ada nama mahasiswi satupun. Dan tibalah disaat dosen itu menyebutkan namaku.

"Syahila Afsheen Myesha..... Tunggu, sejak kapan nama mahasiswa ada yang sefeminim ini?" Tanya dosen itu. Dan dosen itu mulai melihat satu persatu peserta meetingnya tersebut.

Lihat selengkapnya