Lina Salsika anak sulung dari Erina Kusuma. Anak perempuan yang paling dibanggakan, karena, kecerdasan, keterampilan, juga penampilan. Lina memiliki kulit bersih, disertai dua mata bulat berwarna coklat, hidung mancung, dan rambut hitam sepunggung mempesona. Erina menyusun rencana perjodohan untuk anak pertamanya, merasa bahwa perusahaan yang dibangun wanita itu, harus, memiliki penerus pemimpin. Dan dimulailah pertemuan antara Lina dengan Fairuz Jaya, anak semata-wayang dari keluarga Sanjaya.
Ini tentang kisah percintaan rumit antara keduanya, di awal berjumpa, Lina sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, ketika, menatap kedua netra Fairuz. Semua terasa manis bagi Lina sendiri, seolah sedang dimabuk asmara, ia pun, menyetujui perjodohan tersebut, tanpa mencurigai atau tahu bahwa Fairuz tidak sebaik kelihatannya. Maka acara pernikahan mewah pun digelar begitu meriah, mengucap janji suci di gereja, dengan, bantuan pendeta sebagai ikatan sah.
Dua tahun pernikahan, tubuh Lina berubah drastis, tidak seperti dulu. Ia mengurus, pucat, rambut tak terawat, juga, wajah terhiasi lingkaran hitam di mata. Fairuz tak pernah mengucap, kata cinta, dalam pernikahan mereka, sering bekerja hingga tak kenal waktu siang maupun malam. Lina selalu mengeluh sakit perut, akan tetapi, Fairuz mengabaikannya tanpa peduli status di antara mereka.
Lina memiliki adik bernama Mutiara Istari. Wanita bersuami itu sudah ketahuan tidak bahagia, di hadapan, adik kandungnya sendiri. Istari seringkali bolak-balik dari rumahnya dan rumah kakaknya, demi mengurus kebutuhan Lina, yang akhir-akhir ini kurang terlihat baik. Perbedaan usia mereka pun hanya terpaut empat tahun saja, sehingga, mereka terlihat seperti sesama teman pada umumnya. Sedari kecil, hanya Lina satu-satunya yang menyayangi Istari, selain Erina. Lina dan Istari bersaudara lengket, tentunya, hal itu, membuat Istari sangat menyayangi kakak satu-satunya tersebut.
Lina begitu mencintai Fairuz, merasa bersalah jika ia menggugat perceraian, maka, dengan segala rasa sayangnya, yang wanita itu punya. Lina memilih diam ketika diperlakukan tidak pantas. Istari sudah mencoba memberitahu, bahwa bercerai bukan sesuatu hal yang buruk. Namun, rasa cinta Lina membutakan kebrengsekan Fairuz. Kemudian, dengan emosi memuncak, Istari mencoba menemui Fairuz, mengatakan kondisi Lina yang memburuk, seiring bertambahnya usia pernikahan mereka. Tak seperti keinginannya, Fairuz malah terlihat tidak peduli, ia bahkan masih berkutat pada dokumen dan komputer tanpa mempedulikan Istari yang naik pitam. Dalam sekejap semua berubah menjadi kacau berantakan. Dan bertambah kacau ketika hari itu tiba, hari di mana, Lina dan Istari, mengetahui penyakit yang diderita kakaknya tersebut di rumah sakit.
Lina mengidap penyakit kanker serviks stadium awal, di rahim, dengan usia kandungan tiga bulan. Sehingga wanita itu, terlalu beresiko jika memilih menggugurkan janin. Dokter memberi kabar baik, bahwa, bayi tetap bisa dilahirkan melalui operasi sesar. Selanjutnya, untuk pengobatan rahim bisa dilakukan setelah pasca persalinan.
Istari mempunyai firasat buruk mengenai kandungan Lina kali ini, namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak, selain membiarkan Lina tumbuh bersama sang janin. Lagipula, dokter mengatakan bahwa Lina bisa melakukan pengobatan usai persalinan. Tentu, firasat Istari kali ini tidaklah benar.
Meski seharusnya Lina tinggal bersama Fairuz seperti biasanya dan memberitahu hal membahagiakan tersebut, Istari memiliki pendapat lain, ia menyuruh Lina untuk menggugat perceraian dengan Fairuz sesegera mungkin. Akan tetapi, Lina menolak. Keadaan malah semakin memburuk, ketika Fairuz yang menggugat perceraian. Lina depresi hebat. Tubuhnya yang kurus semakin mengurus, kulit kelewat pucat, bibir kering tak berwarna, juga sorot mata yang kosong. Lina menjadi sering muntah-muntah, sulit berjalan, dan sering diinfus oleh dokter agar tidak jatuh pingsan.
Erina yang mengetahui kondisi anaknya itu merasa sedih, dirinya mulai menghabiskan kekayaan untuk pengobatan Lina, hingga melupakan kabar tak mengenakan, bahwa, Fairuz sudah menikahi wanita baru, usai perceraiannya dengan Lina. Istari yang lebih tempramental, mencoba, menghancurkan pernikahan Fairuz, perempuan itu, memberitahu lelaki itu bahwa Lina sedang mengandung anaknya. Namun, tak disangka, alih-alih, Istari yang mempermalukan Fairuz, malahan dirinya-lah yang dipermalukan mantan suami kakaknya itu. Istari semakin membenci bayi yang dikandung Lina, kakaknya berubah menjadi sakit-sakitan, demam, juga tak bisa bergerak bebas. Istari mengutuk Fairuz dengan segala sumpah-serapahnya. Benci pada Lina sendiri karena bisa mencintai lelaki brengsek semacam Fairuz Jaya.