Darling, bisa aku bedah kepalamu?

mahes.varaa
Chapter #18

BAB 18

Setelah menerima panggilan dari Ali, Damar dan Yayok langsung memeriksa beberapa berkas yang dikirimkan Ali terkait Heksa dan Aksa. Pertama Aksa. Seperti pengakuan Aksa sebelumnya, Aksa bekerja sebagai comic artist untuk platfrom webcomic dengan nama pena Bagram. Selama lima tahun ini sudah ada beberapa karyanya dan nama Bagram cukup terkenal di antara penggemar webcomic. Selain beberapa informasi umum seperti alamat rumah, pekerjaan, tanggal lahir, ada satu hal yang menarik perhatian Damar terkait Aksa: hubungan Aksa dengan desa ini.

“Apa Bapak melihatnya?” tanya Ali dalam panggilan yang terhubung dengan Damar.

“Bagian mana?”

“Kampus Aksa sama dengan kampus korban tabrak lari di desa itu, Pak. Setelah memeriksa jejak di internet, saya menemukan jika sepuluh tahun yang lalu, Aksa mengenal korban bernama Ririn yang jadi korban tabrak lari di desa itu, Pak. Mereka satu kampus, satu angkatan dan satu jurusan. Dulu sepertinya, Aksa pernah datang ke desa itu beberapa kali.”

Yayok dan Damar menandai hal itu dalam catatannya sebagai catatan penting yang mungkin bisa jadi hubungan Aksa dengan kejadian orang hilang di desa ini.

Tepat seperti pengakuan Aksa, batin Damar.

Setelah berkas Aksa dirasa selesai, kini giliran berkas milik Heksa. Sembari membaca berkas Heksa dan beberapa kasus yang dialaminya, Ali memberikan penjelasan kepada Damar dan Yayok mengenai pencariannya.

“Untuk Heksa, wanita itu terlibat dalam beberapa kasus yang rumit. Kasus pertama lima belas tahun yang lalu. Ibu Heksa … “ Ali menjelaskan mengenai kasus kematian Tantri-ibu Heksa lima belas tahun yang lalu. Tantri dulunya adalah pemilik penginapan pertama di desa dan berkat cara promosinya yang bagus dan menarik, desa mulai menjadi ramai didatangi banyak pengunjung terutama saat liburan.

Sahabat baik Tantri-Riska datang setelah bercerai dengan suaminya. Awalnya Tantri menyambut baik kedatangan teman baiknya itu, mengingat hubungan rumah tangganya yang hancur. Tapi perlahan Tantri mulai sadar ada yang tidak beres antara Riska-sahabatnya dan Panji-suaminya. Tantri yang melihat sendiri perselingkuhan suaminya dengan sahabatnya sendiri kemudian melabrak keduanya yang berujung pada pertengkaran hebat. Pertengkaran itu kemudian berakhir setelah Tantri jatuh dengan kepala menghantam ujung mejanya yang tumpul. Entah bagaimana, tapi yang jelas ada seseorang yang melihat kejadian itu dan memanggil warga sekitar. Alhasil Tantri segera dilarikan ke rumah sakit untuk diselamatkan. Sayangnya setelah menjalani operasi, Tantri meninggal dunia. Dan hal itu membuat Panji dan Riska menjadi tersangka.

Bagian setelahnya, Damar dan Yayok tahu dengan pasti apa yang terjadi. Dua tersangka itu menghilang saat hendak ditangkap dan polisi yang hendak menangkapnya menemukan sandal mereka di dekat pantai. Dan seminggu melakukan pencarian, keduanya dianggap mati di laut. Lalu kasus itu pun ditutup.

“Siapa orang yang tahu kejadian itu?” tanya Damar sembari memeriksa berkas yang dikirimkan Ali.

“Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menemukannya. Dalam berkas yang ada maupun catatan kesaksian orang-orang, mereka tidak ingat siapa yang melihat kejadian itu dan memanggil bantuan. Mereka hanya ingat ada yang membunyikan lonceng pertanda tsunami dan mengira ada tsunami. Semua orang waktu itu langsung keluar dari rumah dan tetangga Tantri-Ibu Heksa mendapati pemandangan Tantri sedang dalam keadaan terluka. =”

Huft!! Damar menghela napas, diam sejenak dan berpikir. “Apa orang itu Heksa?”

Lihat selengkapnya