“Gimana kamu tahu kalo nama penaku Bagram?” Aksa kaget mendengar Okta mengenali nama pena miliknya.
Okta memiringkan kepalanya sebelum tersenyum lagi dengan senyuman menakutkannya. “Sebagai pemilik penginapan, tentu aku bisa masuk ke semua kamar yang ada bahkan ketika ada penyewanya.”
“Eh??” Aksa kaget karena tidak menyangka Okta sebagai pemilik penginapan, akan melakukan hal seperti itu. Kenapa aku di sini? Apa aku menyinggungnya atau menyinggung Heksa? Aksa melihat Okta dengan tatapan menyelidik sebelum melihat ke arah Heksa yang sedang tak sadarkan diri. Alasan itu, nggak cukup! Tidak seperti korban-korban lain, mereka semua berbuat salah pada Heksa, sementara aku tidak. Lalu, kenapa aku di sini?? Kenapa aku juga diculik bersama dengan Heksa?
“Apa kamu sedang mencari alasan kenapa kamu di sini, Aksa?” Okta menebak apa yang sedang dipikirkan Aksa dengan tepat.
“Y-ya.”
Okta tersenyum lagi dan senyuman itu semakin lebar pertanda rasa puas dan bangganya. “Aku pernah bilang aku adalah penggemar Bagram, ingat?”
“Ya.”
“Aku nggak bohong soal itu, Aksa.”
Kalo begitu … dia masuk ke kamarku untuk melihat cerita yang aku buat dan menemukan jika aku adalah Bagram. Aksa sampai pada kesimpulan itu. Tapi sesuatu terbersit dalam benak Aksa dan membuatnya sadar hubungannya dengan Okta dan alasan Okta menculiknya sekarang.
Semua orang hilang di desa itu belum ditemukan meski dalam keadaan mayat sekalipun. Dan kebetulan dalam ceritaku … aku menuliskan orang yang hilang, semuanya dikubur untuk menghilangkan jejak. Jangan bilang apa yang aku tulis, apa yang aku gambar, benar-benar kenyataan??
“Sepertinya kamu telah menemukan alasanmu ada di sini, Aksa.”
Aksa melihat Okta yang sekali lagi berhasil membaca pikirannya. “Apa yang aku tulis dalam alur dan aku gambar, semua orang hilang di desa ini selama belasan tahun benar-benar ada di pemakaman itu?”
Prok, prok!! Okta bertepuk tangan sembari tertawa puas. “Kamu adalah orang pertama yang berhasil menebak di mana semua orang hilang desa berada! Selamat, Aksa!! Kamu bahkan lebih berguna dari beberapa polisi yang datang dan menyelidiki kasus orang hilang di desa!!”
Di saat Okta tertawa puas, Aksa teringat dengan dua penyidik yang mendatanginya dan tinggal di penginapan yang sama dengannya. Aku pernah menceritakan alur ceritaku pada mereka, apa mereka nggak menyadarinya? Kalaupun nggak, kuharap salah satu dari mereka bisa sadar aku hilang dan alasanku menghilang!!