Darling, bisa aku bedah kepalamu?

mahes.varaa
Chapter #27

BAB 27

Galian milik Ali pun juga sudah terlihat. Dan sama seperti makam yang Damar gali, makam yang Ali gali pun memiliki dua mayat di dalamnya: satu mayat yang sudah berubah menjadi kerangka dan satu mayat yang baru yakni Ibu Sari.

“Aksa benar!” Damar duduk dengan napas tersengal setelah menggali satu kuburan seorang diri. “Orang-orang yang hilang di desa, kemungkinan semuanya ada di sini.”

“Setelah ini … apa yang akan kita lakukan, Pak?”

“Tentu saja memberikan bukti ini pada temanmu itu!” Teman yang Damar maksud adalah teman Ali yang bekerja di kantor kepolisian Kota Y. “Dengana adanya bukti ini, mereka dan seluruh penduduk desa nggak akan lagi menganggap orang-orang hilang di desa bunuh diri di lautan atau bahkan kutukan yang nggak masuk akal!”

Setelah melepaskan rasa lelahnya, Damar dan Ali bangkit dari duduknya. Ali bergegas ke mobil, mengambil tanda bahwa pemakaman umum itu kini telah berubah menjadi TKP dan kemudian kembali ke mobil.

Mungkin satu jam lamanya, Damar dan Ali menunggu di dalam mobil sembari berjaga di pemakaman dan pasukan kecil dari kantor kepolisian Kota Y akhirnya tiba di pemakaman di mana Damar dan Ali sedang menunggu.

“Kalian benar-benar menemukannya?” tanya teman Ali dengan wajah heran dan tidak percaya.

“Ya, kami menemukan orang yang menghilang di desa. Kemungkinan mereka semua masih ada di makam. Aku dan Pak Damar masih baru menemukan dua korban yang baru-baru ini menghilang … “ Ali memberikan penjelasan singkat kepada temannya yang memimpin pasukan dari kepolisian Kota Y.

“Gali makam yang lain! Cari makam yang berisi lebih dari satu mayat atau kerangka di dalamnya!” Begitu mendengar penjelasan dari Ali, teman Ali itu langsung memberikan perintahnya kepada rekan-rekannya untuk menggali makam lain yang kemungkinan dijadikan tempat menyembunyikan orang-orang hilang di desa.

Huft!!  Damar menghela napasnya sembari duduk di dekat kap mobilnya dan melihat banyak polisi lain menggali pemakaman umum desa.

“Gimana Bapak menemukannya? Apa Bapak sudah menemukan pelakunya?” Polisi senior yang pernah bertugas menangani kasus hilangnya orang desa, menghampiri Damar.

Dia pasti penasaran, mengingat dia pernah bertugas menangani kasus ini, Damar membatin. Huft!! Damar menghela napas panjang sembari terus melihat ke arah polisi yang terus menggali makam. “Bukan saya yang memecahkan kasus ini, Pak.”

Lihat selengkapnya