Suasan hari terakhir ulangan semester sedang berlanjut. Meskipun mereka kalau ngomong ga pake bismillah tapi mereka tak pernah culas dalam ujian, nilai mereka apa adanya. Kalau 3 , ya 3 ga pake coretan jadi 8.
Suasana hari terakhir di ruangan bikini bottom yang rame karena pengawasnya guru olahraga yang cakep dan berbaik hati saat ujian.
"Kalian boleh nyontek tapi jangan sampai ketauan saya" kata-kata mutiara yang paling indah saat diucapkan seorang guru.
BTW, bikini bottom adalah Nama ruangan yang dipake Latief saat ujian. Nama-nama ruangan saat ujian berbeda-beda dan unik karena kepala sekolah disana terlalu berimajinasi tinggi dengan humor yang receh tak beda jauh dengan murid-muridnya, contoh saja singkatan-singkatan seperti "UTS" menjadi "Ujian Tanpa Status", dan "UN" menjadi "Uji Nyali".
Tak sampai disitu. Seperti disebutkan ada ruangan bikini bottom dulu pas booming film AADC, semua ruangan diberi nama pemeran-pemeran yang ada di drama tersebut seperti ruangan Cinta, Rangga dan ruangan BP menjadi Geng Cinta. Masih banyak yang lebih parah dari itu, tapi itulah yang membuat kepala sekolah itu bertahan 3 generasi. Katanya dia ingin menjadi kepala sekolah sampai maut memisahkan mereka, sweet.
"Fuh..." Helaan nafas seseorang.
"Huah..." Suara menguap.
"Bstbstbst.. " suara seseorang saling berbisik disaat guru lengah.
Tatapan Syifa terhenti pada seorang lelaki hitam manis yang tersenyum saat dia menengok. Dari awal lelaki itu pendiam dan tak ikut ricuh saat guru lengah.
Suara-suara tadi adalah kumpulan suara yang terdengar jelas saat ujian berlangsung.
Setelah ujian selesai mereka saling bertemu di ruangan Syifa yaitu ruangan Tadika mesra (serial Upin & Ipin). Raut wajah yang rupa-rupa, Asep yang selalu memasang wajah so kalem seolah dia yakin lulus, Latief yang tak yakin dengan jawabannya dan yang paling parah adalah si Praha yang terlihat pucat lemas.
"Maneh kunaon? (Kamu kenapa?)" Tanya Syifa sambil menaruh tangannya di kening Praha yang terlihat berkeringat dingin.
"Antara hidup dan mati ini mah, asli" jawabnya sambil berbaring di meja Syifa yang masih berserakan alat tulis.
Asep tertawa dengan keadaan Praha yang berbaring di atas meja, "si Praha sampai muntah liat soal sejarah. Semua auto histeris di ruangan Konoha, hahaha...."
Latief kaget, "Segitunya kamu?"
"Haha... Nih, nih, teh manis minum dulu" kata Syifa sambil membangunkan Praha yang masih lemas.
"Eh Autsar! Pulangnya bareng" teriak Praha kepada seseorang berkulit sawo matang dan berkacamata minus.
Syifa menoleh,"Saha eta? (Siapa dia?)"
"Si Autsar temen SD"
"Ooo... Pendiem yah dia, ga ikut riweh"
"Heeh lah anak baik-baik. Ga kayak kita"
"Jangan bawa-bawa aku! Aku masih suci seperti bayi yang baru lahir" tepis Asep berlogat bak ratu sinetron.
"Kumaha hiking teh jadi? (Gimana hiking jadi ga?)" Pertanyaan Asep mulai mengembalikan ingatan rencana pada awal semester.
"Hayu .." seru semua orang yang rencananya pada ikut.