DASAR AKU! : Tahta, cinta dan cita-cita

Santi Setiawati
Chapter #3

Gara-gara Mawar!!!

Kearifan SMA Van Java sudah jelas beda dengan terpampang nya cermin panjang saat berada di gerbang, disertai tulisan "Jangan lupa berkaca sebelum berkata!" Sindiran keras dari Pak Wahyu selaku ketua geng kabut. Dinamai geng kabut karena mereka adalah perkumpulan guru-guru yang suka merazia dan mencari kesalahan murid. 

Saat melintasi cermin tersebut Syifa tersadar bahwa rambutnya belum di sisir. Alhasil dia menyisir di depan kaca itu. Dia menjadi pajangan publik para lelaki, wajarlah! Syifa Manisa dan cantik, kekurangannya adalah kurang tinggi dan kurang akhlak.

Syifa paling ga suka jadi pajangan publik, jari Syifa buru-buru berjalan menuju kelasnya.

Ish...., Syifa memutar kedua bola matanya melihat kelas yang masih kosong. Tak ada si Asep si pembual itu!!!

Dia berdiri tak langsung duduk karena milhat bunga mawar merah yang dibuat dari kertas serta sepucuk surat berkeras pink.

Dia membenahi rambutnya dulu sambil membaca isi suratnya.

Hai bidadari...

Aku hanya Ingin menyapamu!

Plis, tolong! Jangan cari aku di Google dan bronly....

"Ih... Apaan sih!! Alay!" Syifa menggerutu sendiri seraya melempar kertas yang belum selesai dibaca

"Syifa sehat?" Teriak seseorang dari belakang.

"Alhamdulillah, Allahuakbar!!!" Suara Syifa bergema seantero kelas.

Teman-teman Syifa sudah tak asing lagi dengan "gadis laknat" ini. Fyi, gadis laknat adalah panggilan Syifa ketika dia berbuat absurd, ngomong ga pake bismillah, dan hal-hal dari kejiwaan gadis umumnya yang anggun.

Syifa tak mampu melanjutkan bacaan tersebut. Keburu nanti baper!

Thing!! Ide muncul dari otak absurdnya.

"Nih otak mantep juga kalau diajak kerjasama soal beginian" Syifa terkekeh sendiri.

Syifa berjalan santai sambil memegang bunga dan surat tadi. Jalannya terhenti di bangku guru yang formal. Alhasil ini rencana Syifa.

Asep yang malu-malu untuk bertatap muka dengan Syifa karena punya dosa soal hiking yang wacana saja baginya.

"Ifa..." Panggilan manis dari mulut pembual.

Lihat selengkapnya