DATANG UNTUK PERGI

judea
Chapter #4

Sepenggal Ingatan tentang Kami

Hidup kami saat itu tidaklah mewah. Lahir di keluarga buruh pabrik yang sederhana dan serba apa adanya, kami terbiasa dengan kondisi yang serba pas-pasan. Kakakku sering berharap bahwa suatu hari nanti kami bisa hidup lebih baik sehingga dia rajin dan semangat sekolah. Cita-citanya menjadi pegawai negeri sipil. Namun, takdir kembali berkata lain. Ayah sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga harus pergi meninggalkan kami selamanya akibat kecelakaan mengenaskan di saat kami masih duduk di bangku sekolah dasar. Ibu akhirnya harus menggantikan posisi Ayah sebagai tulang punggung dengan bekerja serabutan. Aku masih ingat Ibu menjadi buruh di salah satu pabrik gula, kemudian berusaha membuka warung kelontong kecil-kecilan agar kami berdua tidak ada yang putus sekolah. Sayang seribu sayang, PHK besar-besaran karena krisis finansial membuat Ibu harus terkena imbasnya dan hanya mengandalkan warung kelontong kecil Ibu tidaklah cukup. Akhirnya, dengan berat hati Iswari memutuskan untuk putus sekolah di usianya yang kelima belas dan membantu usaha Ibu. Kali ini nasib berkata lain dan mulai berbaik hati pada kami. Usaha Ibu yang dibantu Iswari mulai berkembang. Selain berjualan kebutuhan pokok sehari-hari, Iswari mulai membuka usaha minuman kopi dan jajanan kecil-kecilan. Usaha dan kerja kerasnya membuahkan hasil dan semakin banyak pelanggan yang berdatangan. Sebagian besar pelanggannya adalah kaum lelaki karena memang tidak bisa dipungkiri Iswari mempunyai paras yang ayu. Semua berjalan baik-baik saja sampai suatu saat Iswari mencurahkan isi hatinya kepada salah satu pelanggan setia kami yang bernama Bagyo. Iswari mengatakan bahwa kami sedang kesulitan keuangan karena Ibu harus melakukan pengobatan mata secara rutin sementara dia juga harus membiayai aku kuliah di luar kota. Melihat peluang ini, Bagyo menawarkan Iswari pekerjaan yang akhirnya membuatnya terjerumus sampai selamanya. Awalnya Bagyo memintanya membantu sebagai pengurus administrasi di salah satu usaha milik temannya. Namun, Bagyo mengatakan, Iswari harus bekerja di malam hari dengan alasan usaha milik temannya menerapkan sistem shift dan yang mereka butuhkan adalah orang yang bisa bekerja di malam hari sampai subuh. Iswari yang tidak banyak pikir panjang karena terbuai iming-iming yang ditawarkan Bagyo langsung mengiyakan ajakannya. Beberapa hari kemudian Iswari mulai bekerja di sana dan di luar dugaan usaha milik teman Bagyo adalah usaha yang haram. Mereka menjual para wanita kepada para pria hidung belang. Mengetahui hal tersebut, Iswari tidak tahan dan mengatakan pada Bagyo bahwa dia ingin berhenti, tapi Bagyo membujuknya untuk tetap bekerja di sana dan akan menaikkan gajinya. Bagyo mengatakan untuk orang yang hanya tamat SMP seperti Iswari mendapatkan gaji sebesar yang diberikannya sudah termasuk sangat tinggi. Tidak ada orang di luar sana yang akan menghargai jasanya dengan gaji setinggi itu dan memang begitulah kenyataannya. Iswari pun terjebak di sana sampai pada akhirnya dia direkrut menjadi seorang kupu-kupu malam. 


Lihat selengkapnya