Chapter 1.1 – Dunia Soulcode
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cahaya biru lembut dari langit-langit kamar membias pada antarmuka transparan yang tergantung di udara. Nama "Zyyma" terpampang dengan label: Soulcode Aktif - Sinkronisasi Penuh. Sinar data melintas tenang di sekelilingnya, membentuk pola-pola holografik yang berubah mengikuti gelombang pikirannya. Ini adalah pagi yang biasa di dunia baru yang sepenuhnya terhubung.
Zyyma membuka mata perlahan. Matanya langsung menyesuaikan dengan antarmuka digital yang menyatu dengan retina. Sejak sistem Soulcode diwajibkan lima tahun lalu, manusia tak lagi terbangun oleh alarm fisik melainkan oleh getaran sinkronisasi jaringan sadar. Setiap individu terhubung dengan pusat TeslaWave jaringan global berbasis energi nirkabel dari Menara Tesla.
Tidak semua orang langsung menerima Soulcode. Di tahun-tahun awal penerapannya, demonstrasi besar-besaran mengguncang berbagai kota. Banyak yang menganggap sistem ini sebagai bentuk pengawasan total, “mata ketiga” yang tidak pernah tidur. Namun, seiring berjalannya waktu, manfaatnya menjadi tak terbantahkan: penurunan drastis kejahatan berbasis identitas, otomatisasi sistem medis, efisiensi pendidikan, dan terutama konektivitas emosional antarindividu.
Soulcode bukan sekadar ID digital. Ia menyatu dengan biochip saraf, menjembatani sinyal otak dengan data global. Setiap keputusan mikro rasa lapar, dorongan emosional, respons terhadap stres bisa dianalisis dan direspons secara real-time oleh jaringan TeslaWave. Dalam dunia yang bergerak terlalu cepat, Soulcode menjanjikan ketenangan yang otomatis dan terkalibrasi. Tapi itu juga berarti satu hal: privasi, sebagaimana dikenali di abad 21, telah mati.
Kebijakan internasional tentang integrasi Soulcode dipercepat oleh krisis energi tahun 2096. Saat pembangkit konvensional gagal memenuhi permintaan populasi global yang melonjak, solusi TeslaWave energi nirkabel yang dipancarkan dari satu menara pusat muncul sebagai penyelamat. Namun untuk menyambungkan manusia ke dalam ekosistem energi bersih ini, sinkronisasi jiwa menjadi mutlak. Soulcode adalah jawabannya.
Zyyma, yang lahir dalam era pasca-transisi, tak pernah merasakan dunia tanpa sistem ini. Bagi generasinya, Soulcode bukan alat ia adalah bagian dari eksistensi. Bahkan perasaan cinta, kehilangan, atau kecemasan tidak hanya dirasakan tetapi juga diproses, dicatat, dan diberi notifikasi.
Namun di balik kenyamanan ini, perlahan muncul pertanyaan: apakah manusia masih memiliki kehendak bebas ... atau hanya berperan sebagai node dalam jaringan yang lebih besar dari kesadarannya sendiri?
Soulcode bukan hanya sebuah sistem identitas digital. Ia adalah gabungan antara kesadaran, histori personal, kesehatan tubuh, serta akses sosial dan akademik. Bagi generasi sekarang, Soulcode ibarat perpanjangan dari kesadaran itu sendiri. Ia mencatat mimpi, mengenali emosi, merekam pertemanan, bahkan mengelola proses pembelajaran seseorang secara aktif. Setiap hari, Zyyma dan teman-temannya tidak perlu mencatat pelajaran mereka cukup berpikir fokus, dan Soulcode menyimpannya ke dalam penyimpanan memori terintegrasi.
Zyyma duduk di tepi tempat tidur, menarik napas panjang. Antarmuka Soulcode-nya langsung membaca detak jantung, aktivitas otak, dan kadar stres. Semua tercatat. Semua dihitung. Semua disimpan.
"Sinkronisasi pagi aktif. Energi penuh. Kualitas tidur: 88%. Indikator stabil," suara sistem membisik lembut di telinga.