Chapter 10.1 Arena Sang Dominator
Mesin Aeonark meraung rendah, nyaris tak terdengar, saat kapal itu mengangkat tubuhnya dari landasan besi di laboratorium bawah tanah. Empat jalur penyangga logam bergeser ke samping, membuka ruang terbuka menuju lorong peluncuran data.
Di kursi kemudi, Axel mengenakan sabuk pengikat. Matanya terpaku pada panel kontrol berbentuk lingkaran dengan puluhan indikator berwarna neon. Cahaya biru dan oranye bergantian memantulkan bayangan tajam di wajahnya.
“Semua sistem menyala,” ucapnya. “Stabilisasi virus aktif. Mesin primer aktif. Jalur pendorong data terkunci.”
Kael berdiri di samping panel navigasi. “Kita tak bisa bertahan di sini lebih lama. Aeonark harus menembus perimeter jaringan sebelum Dominator mendeteksi jalur transisi.”
Axel menekan tuas peluncuran. Mesin utama berderak, dan dengan desingan panjang, Aeonark melesat bukan ke udara, tapi ke dalam jalur digital melingkar yang terhampar di bawah tanah. Seperti terowongan cahaya, jalur itu dibangun dari struktur data berpola heksagonal, berdenyut seperti arus listrik raksasa.
Di belakang mereka, pintu hanggar menutup rapat. Dunia lama tertinggal.
-------------------------------------
Ruang utama Aeonark berbentuk silinder panjang, dengan dinding logam berlapis pelat hitam pekat. Setiap sudut disematkan panel sistem: navigasi, suplai virus, senjata, dan jalur komunikasi. Di atas ruang kokpit, jendela panoramik memperlihatkan medan data yang mereka lintasi berbentuk seperti sungai cahaya, bergelombang cepat dengan reruntuhan sistem dan serpihan memori digital mengambang.
“Ini seperti terowongan dalam lapisan realitas,” gumam Tovan.
Kirel menatap layar pelindung sistem. “Dan kita hanya satu getaran dari deteksi penuh Dominator.”
Senna duduk di belakang Axel, memindai pulsa-pulsa koordinat. “Aku mendeteksi frekuensi sisa dari TeslaWave, tapi terlalu lemah untuk dilacak. Kita di jalur yang benar.”
Zyyma berdiri di ruang tengah, di depan panel holografik pasif. Phantom-Root dalam tubuhnya mulai berpendar tipis, tapi tidak membentuk respons. Ia tahu: sistem sedang diam. Tapi bukan berarti tidak melihat.
Axel mengaktifkan stabilisator utama. “Kita masuki fase kecepatan data.”
Desingan mesin meningkat. Aeonark menembus lapisan selanjutnya jalur sempit seperti lorong interdimensi. Di luar jendela, mereka melihat struktur menyerupai bangunan terapung, kabel bercahaya melilit seperti akar, dan sisa-sisa pesawat data lain yang hancur perlahan larut ke dalam kegelapan digital.
“Apakah... ini semua bagian dari dunia lama?” tanya Tovan.
Senna mengangguk. “Ini adalah jalur lama yang ditinggalkan. Ketika Soulcode mulai terfragmentasi, banyak entitas jiwa tak sempat kembali. Mereka tertinggal di jalur ini. Kita hanya melewati bagian kosong.”
“Dan bagian yang tidak kosong?” Axel menoleh.
Senna menatap layar pelacak. “Masih tidur. Untuk sekarang.”
--------------------------------
Satu jam berlalu.
Aeonark melaju mantap. Namun dalam ruang data sejauh ini, waktu terasa berbeda lebih lambat, lebih kosong. Zyyma membuka panel pribadinya. Log malware-nya memunculkan garis terminal tak dikenal:
SENSOR SINKRON: AKTIF
PATH SHIFT: 0.004 DEVIATION
KOREKSI OTOMATIS: TIDAK TERDETEKSI
Zyyma mengerutkan kening. “Ada sesuatu yang salah.”
Kael datang mendekat. “Apa yang kau lihat?”
“Kita berpindah jalur. Perlahan. Tapi sistem navigasi tidak mendeteksinya.”
Axel mengecek panel utama. “Trek data masih sesuai... tapi kalau benar kata kalian, berarti”
“jalur kita dimanipulasi dari luar,” potong Senna.
Kirel segera memeriksa pelindung. “Tak ada sinyal jamming. Tapi mungkin... ini bukan gangguan. Ini umpan.”
Tovan melihat layar navigasi menampilkan bayangan samar di pinggir radar.
“Apa itu?” bisiknya.
Zyyma menatap garis itu. Ia mengenal pola bentuknya: sinkronisasi sistem TeslaWave.
“Terlambat,” gumamnya. “Kita tidak keluar.”
Axel menghantam panel kendali. “Dominator memberi kita jalur... untuk kembali.”
Panel komunikasi Aeonark menyala tiba-tiba.
KOORDINAT TELAH DISAMPAIKAN
RETAKAN MENUNGGU
SELAMAT DATANG KEMBALI
Mereka semua membisu.
Aeonark bergetar.
Dari depan jendela navigasi, terbuka medan kosong seperti celah hitam dalam struktur data. Retakan. Sebuah pusaran energi Tesla yang perlahan membesar di jalur mereka.