Berita hilangnya Arion Vex tidak meledak seperti skandal; ia meresap ke dalam siklus berita seperti tetesan tinta di atas kertas basah menyebar perlahan, mengaburkan tepian, hingga akhirnya menjadi noda yang tak berbentuk. The Sovereign Post, tempat Arion bekerja selama lima belas tahun, mengeluarkan pernyataan resmi tiga hari setelah pintu apartemennya ditemukan hancur. Pernyataan itu singkat, steril, dan penuh dengan eufemisme korporat. Arion Vex, kata mereka, sedang mengambil "cuti panjang untuk mengatasi kelelahan digital," sebuah kondisi yang semakin umum di dunia yang terlalu terhubung. Pintu yang rusak? Akibat "malfungsi sistem keamanan pribadi." Tidak ada yang aneh. Semuanya terkendali.
Maelis Roran, editor kepala The Sovereign Post dan mentor Arion, membaca pernyataan itu di terminalnya dengan rasa mual yang membakar di perutnya. Ia adalah seorang wanita dari generasi yang masih mengingat bau kertas koran dan suara mesin cetak. Ia membenci kebohongan yang rapi dan bersih dari era digital. "Kelelahan digital," gumamnya sinis di kantornya yang sepi. "Arion tidak pernah lelah. Ia adalah anjing pelacak yang tidak akan berhenti sampai ia menemukan tulang kebenaran, tidak peduli seberapa dalam tulang itu dikubur."
Ia mencoba mengakses arsip kerja Arion, tetapi semuanya terkunci. Bukan sekadar terkunci oleh kata sandi; seluruh direktorinya telah dienkripsi dengan protokol tingkat pemerintah yang bahkan teknisi terbaiknya tidak bisa tembus. Seolah-olah Arion tidak pernah ada. Hanya ada lubang hitam digital di tempat file-filenya seharusnya berada. Maelis tahu ini bukan pekerjaan peretas biasa. Ini adalah pekerjaan sistem itu sendiri. Ini adalah pekerjaan para Penjernih.
Sementara Maelis menatap jalan buntu, di jantung Tesla Institute, di dalam sebuah ruang kontrol yang dingin dan sunyi yang dikenal sebagai "Ruang Kalibrasi," krisis energi sedang diatur dengan presisi seorang konduktor orkestra. Ruangan itu tidak memiliki jendela, hanya dinding-dinding yang seluruhnya terdiri dari layar holografik yang menampilkan peta energi global. Lusinan teknisi duduk dalam barisan yang rapi, mata mereka terpaku pada aliran data yang tak berujung. Mereka tidak memperbaiki krisis; mereka mengarahkannya.
Lorian, seorang teknisi junior, menatap petak di layarnya yang mewakili Sektor Eropa Barat. Sebuah perintah baru muncul di antarmukanya: PROSEDUR 7-DELTA: KURANGI OUTPUT SEKTOR EU-7 SEBESAR 18% SELAMA 4 JAM. Ia menelan ludah. Prosedur 7-Delta adalah kode untuk pemadaman yang disengaja, yang dirancang untuk menciptakan "stres jaringan terkendali." Empat jam pemadaman di tengah musim dingin yang brutal di kota seperti Paris atau Berlin berarti ribuan orang akan kedinginan. Rumah sakit akan beralih ke generator cadangan yang tidak bisa diandalkan. Kepanikan akan menyebar.
"Konfirmasi perintah, Teknisi Lorian," suara supervisornya yang tanpa emosi terdengar melalui earpiece-nya.
Jari-jari Lorian gemetar di atas panel sentuh. Di layar sampingnya, ia bisa melihat umpan berita langsung: kerusuhan kecil di Roma karena penjatahan makanan, antrean panjang di London untuk mendapatkan selimut termal. Semua ini adalah akibat dari "prosedur" yang ia dan rekan-rekannya eksekusi setiap hari. Mereka adalah dewa-dewa kecil yang tak terlihat, yang memutuskan siapa yang mendapatkan kehangatan dan siapa yang menggigil dalam kegelapan, semuanya demi tujuan yang lebih besar: adopsi TeslaWave secara universal.
"Konfirmasi," bisik Lorian, dan dengan satu sentuhan, ia memadamkan sebagian dari sebuah benua. Ia merasakan gelombang rasa bersalah yang dingin, tetapi ia menekannya. Mereka telah diberitahu berulang kali: ini adalah pengorbanan yang perlu. Seperti kemoterapi untuk planet yang sakit. Rasa sakit jangka pendek untuk penyembuhan jangka panjang. Namun, setiap hari, "jangka pendek" itu terasa semakin panjang dan semakin menyakitkan bagi orang-orang yang tidak memiliki suara.