DATASOUL: Menara Tesla

Zayyem Myue
Chapter #23

Bab 2: Gema yang Hilang Chapter 1: Suara-Suara yang Menentang

Bab 2: Gema yang Hilang

Chapter 1: Suara-Suara yang Menentang

 

Kehidupan baru Maelis Roran tidak memiliki bau. Tidak ada aroma kopi pagi yang pekat, tidak ada bau debu dari tumpukan kertas tua, bahkan tidak ada aroma samar parfum dari orang yang lalu-lalang. Ruangan tempat ia tinggal sekarang sebuah unit modular tersembunyi di perut kota yang terlupakan hanya berbau udara yang disaring dan logam yang dingin. Kehidupannya telah direduksi menjadi fungsi, menjadi bayangan. Ia bukan lagi Maelis sang editor; ia adalah "Aria," seorang rekrut baru dalam barisan para infiltrator.

 

Setiap hari adalah pelajaran bertahan hidup di dunia yang mengawasimu bahkan saat kau bermimpi. Mentornya, wanita muda yang ia temui di arsip yang kini ia kenal dengan nama sandi "Lyra" tidak mengajarinya cara bertarung. Ia mengajarinya cara menjadi tidak terlihat, cara berpikir dalam celah-celah logika sistem, cara menjadi glitch yang disengaja.

 

"Untuk melawan sebuah sistem," kata Lyra suatu hari, suaranya tenang namun tajam, "kau harus memahami dosanya yang paling pertama. Kau harus tahu dari mana retakan itu berasal."

 

Lyra memberinya akses ke sebuah file memori yang sangat terproteksi, sebuah arsip yang dijaga seperti relik suci oleh para infiltrator. File itu bukan laporan teknis. Itu adalah sebuah log kesadaran, sebuah diari digital dari salah satu suara pertama yang berani menentang. Nama file-nya sederhana: "Arina."

 

Saat Maelis membukanya, ruangannya yang steril seolah lenyap. Ia ditarik ke dalam gema masa lalu, ke sebuah era yang tampak penuh harapan namun menyimpan benih kehancuran.

 

Dua puluh tahun sebelum ledakan Menara Tesla, dunia sedang jatuh cinta pada sebuah ide. Ide itu bernama Soulcode. Dr. Arina Zaleska, seorang ahli neuro-sistemik yang brilian, adalah salah satu arsiteknya. Ia bukan sekadar ilmuwan; ia adalah seorang visioner yang percaya bahwa teknologi bisa menjembatani kesepian manusia. Ia membantu merancang algoritma yang bisa menerjemahkan sinyal otak menjadi data yang bisa dipahami, fondasi dari apa yang kelak menjadi TeslaWave. Baginya, itu adalah cara untuk menyatukan dunia, untuk mengakhiri konflik yang lahir dari kesalahpahaman.

 

Namun, seiring proyek itu berkembang dari teori menjadi prototipe, Arina mulai melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh rekan-rekannya. Di dalam data uji coba, di antara ribuan subjek yang berhasil sinkron, ada beberapa anomali. Kasus-kasus awal ini tidak dilaporkan sebagai kegagalan, melainkan sebagai "outlier statistik." 1 Ia melihat log dari seorang seniman yang, setelah sinkronisasi, kehilangan kemampuannya untuk membayangkan warna. Ia membaca laporan tentang seorang musisi yang jiwanya "tidak kompatibel" dan mulai mengalami "gangguan persepsi waktu," di mana satu jam terasa seperti sedetik.

 

Puncaknya adalah saat ia menyaksikan rekaman dari "Subjek Nol," kasus pertama dari apa yang kelak disebut "Retakan Primer." 1 Seorang pria muda, setelah terhubung, tidak berteriak atau kejang. Ia hanya duduk diam, dan di depan mata para peneliti, tubuhnya perlahan menjadi transparan. Massa datanya terkikis, bit demi bit, seolah jiwanya ditarik ke dalam lapisan tak dikenal di luar TeslaGrid. Pria itu tidak mati; ia... terhapus.

 

Arina membawa temuannya ke dewan Tesla Institute. Di sana, ia berhadapan dengan seorang bintang yang sedang naik daun, seorang wanita muda dengan ambisi baja dan keyakinan mutlak pada proyek tersebut: Dr. Hena Vance.

Lihat selengkapnya