Gudang tua di distrik industri itu berbau seperti waktu yang terlupakan. Bau oli mesin yang meresap ke dalam beton selama puluhan tahun, debu yang menari-nari di setiap sorot cahaya yang berhasil menembus jendela kotor, dan aroma samar hujan yang membasahi logam berkarat di luar. Bagi Kenji, Isolde, Silas, dan segelintir orang lainnya, tempat ini bukan lagi sekadar titik pertemuan. Ini adalah negara baru mereka, sebuah republik kecil yang terdiri dari jiwa-jiwa yang menolak untuk didaftarkan.
Hari-hari pertama terasa seperti hidup dalam ruang hampa, sebuah gelembung keheningan di tengah lautan data yang riuh. Mereka terputus. Dunia di luar berjalan dengan efisiensi TeslaGrid yang mulus, transportasi publik yang tiba tepat waktu, kafe-kafe yang melayani pesanan bahkan sebelum dipikirkan, dan percakapan yang mengalir tanpa hambatan melalui Soulcode. Sementara itu, mereka hidup di antara detak jam dunia lama. Untuk bertahan hidup, mereka harus belajar kembali cara-cara kuno, cara-cara yang dianggap tidak efisien oleh dunia baru.
Uang tunai atau lebih tepatnya, chip kredit anonim yang tidak terlacak menjadi raja. Mereka berbelanja di pasar gelap digital yang beroperasi di lapisan terdalam jaringan lama, sebuah dark web yang dianggap sebagai sarang hantu oleh TeslaGrid. Di sana, mereka menukar keahlian mereka dengan makanan, suku cadang, dan yang paling berharga: informasi. Isolde, dengan identitas hantunya, melukis potret digital untuk para kolektor eksentrik yang masih menghargai sentuhan manusia yang tidak sempurna, karyanya penuh dengan emosi mentah yang kini dianggap sebagai "data anomali" oleh sistem. Kenji menulis esai sejarah untuk klien anonim, para akademisi pemberontak yang ingin menjaga kebenaran tentang masa lalu tetap hidup. Mereka adalah hantu, tetapi hantu juga butuh makan.
Namun, bertahan hidup saja tidak cukup. Masalah terbesar mereka adalah isolasi. Mereka adalah pulau-pulau kecil yang terpisah di lautan data yang luas. Bertemu secara fisik seperti yang mereka lakukan di gudang ini adalah sebuah kemewahan yang berbahaya, sebuah risiko yang tidak bisa mereka ambil setiap hari. Komunikasi adalah nadi kehidupan, dan nadi mereka telah terputus. Mereka tidak bisa mengirim pesan biasa; setiap paket data yang dikirim melalui TeslaGrid akan dipindai, dianalisis, dan dilacak kembali ke sumbernya.
Di sinilah Silas menemukan panggilannya. Ia bukan lagi sekadar programmer muda yang lelah; ia menjadi arsitek dari dunia baru mereka, seorang digital necromancer yang membangkitkan teknologi yang sudah mati. Di sudut gudang yang paling tersembunyi, di antara tumpukan server usang dari era pra-Soulcode yang ia kumpulkan dari tempat barang rongsokan digital, ia mulai bekerja. Ia tidak membangun aplikasi baru yang canggih. Ia melakukan hal sebaliknya.
"Sistem mencari kompleksitas," jelasnya pada Kenji suatu malam, wajahnya diterangi oleh cahaya hijau dari monitor tua yang berkedip-kedip. "Ia mencari pola data yang canggih, enkripsi berlapis, algoritma yang cerdas. Itulah cara ia mengidentifikasi ancaman. Jadi, kita harus berkomunikasi dengan cara yang paling bodoh, paling primitif, yang bisa kita bayangkan. Sesuatu yang dianggap oleh TeslaGrid sebagai noise data yang tidak relevan, seperti suara gemerisik dari piringan hitam tua di tengah konser simfoni digital."
Selama berminggu-minggu, Silas bekerja tanpa lelah. Ia menyambungkan kabel-kabel serat optik tua, memodifikasi protokol komunikasi dari zaman internet awal, dan membangun sebuah jaringan pribadi yang berjalan di atas infrastruktur yang telah ditinggalkan. Ia tidak menciptakan sesuatu yang baru; ia menenun jaring laba-laba di antara reruntuhan dunia lama. Ia meretas menara-menara seluler tua yang sudah tidak terpakai, menggunakan frekuensi radio analog yang dianggap kuno, dan menciptakan sebuah jaringan mesh yang terdesentralisasi. Setiap anggota akan menjadi simpul, sebuah node yang meneruskan pesan ke anggota lain. Tidak ada server pusat yang bisa diserang.
Ia menamai jaringan itu "Jaringan Gema." Sebuah sistem pesan terenkripsi yang memantulkan sinyalnya melalui ratusan server mati di seluruh dunia sebelum mencapai tujuannya. Jejaknya begitu acak dan datanya begitu terkompresi sehingga bagi sensor TeslaGrid, itu tidak lebih dari sekadar gangguan statis, gema dari sistem yang telah lama mati.
Sementara Silas membangun fondasi teknis, Kenji membangun fondasi filosofis. Ia mengumpulkan mereka semua di sekitar api kecil yang mereka buat di dalam tong logam untuk menghangatkan diri dari dinginnya malam. Asap membubung ke langit-langit gudang yang tinggi, membawa serta aroma kayu yang terbakar sebuah bau yang hampir punah di kota yang serba listrik.