Bab 4: Rekrutmen dalam Sunyi
Chapter 1 Anak yang Melihat Kode
Bagi kebanyakan anak, dunia adalah tempat yang penuh dengan warna, tekstur, dan bau. Aroma rumput basah setelah hujan, kasarnya kulit pohon, manisnya permen kapas di festival. Bagi Senna, dunia adalah tempat yang penuh dengan pola, frekuensi, dan gema. Aroma pertamanya bukanlah aroma kue buatan ibu, melainkan bau ozon samar dari server yang bekerja keras di persembunyian mereka. Lagu pengantar tidurnya bukanlah melodi yang lembut, melainkan desisan data terenkripsi yang mengalir melalui Jaringan Gema.
Ia adalah anak dari bayang-bayang, lahir dari dua hantu. Ayahnya, Kosan Siman, adalah seorang arsitek sistem salah satu dari sedikit orang jenius yang bisa membangun surga digital di atas reruntuhan teknologi lama. Ibunya, Shuna Siman, adalah seorang shifter seorang seniman kamuflase digital yang bisa menari di antara firewall seperti angin yang melewati celah jendela. Senna tidak pernah mengenal dunia sebelum kabel jiwa; ia lahir di dalamnya, tetapi tidak pernah menjadi bagian darinya.
Masa kecilnya adalah serangkaian permainan yang dirancang untuk bertahan hidup. Saat anak-anak lain belajar menyusun balok, Senna belajar menyusun baris-baris kode pertahanan. Saat mereka bermain petak umpet di taman, Senna bermain petak umpet di dalam lapisan-lapisan TeslaGrid, dengan bot keamanan sistem sebagai pencarinya.
"Jangan pernah melawan arus, Nak," kata Shuna suatu hari, saat mereka duduk di dalam simulasi hutan digital yang mereka ciptakan sendiri. Senna yang saat itu berusia sepuluh tahun sedang mencoba menembus sebuah protokol keamanan dengan serangan frontal, dan gagal total. "Sistem itu seperti sungai raksasa. Jika kau mencoba membangun bendungan, ia akan menghancurkanmu. Jika kau mencoba berenang melawannya, kau akan kelelahan dan tenggelam."
"Lalu apa yang harus kulakukan?" tanya Senna kecil, frustrasi.
Shuna tersenyum, dan di dunia simulasi itu, senyumnya membuat daun-daun digital di sekitar mereka berkilauan. "Jangan jadi batu. Jadilah air. Menyelinaplah di antara bebatuan. Ikuti arusnya, tetapi jangan biarkan ia membawamu ke tempat yang tidak kau inginkan. Jadilah bagian dari sungai itu sendiri, gema dari air di sekitarmu. Itulah inti dari Echoform."
Pelajaran itu menjadi mantra bagi Senna. Ia belajar untuk tidak menjadi tak terlihat, karena itu mustahil. Sistem selalu melihat. Sebaliknya, ia belajar menjadi segalanya sekaligus. Ia menjadi noise data yang diabaikan, file log yang tidak penting, gema dari paket data yang lewat. Ia belajar menjadi hantu.
"Ujian" pertamanya datang saat ia berusia dua belas tahun. Ayahnya memberinya sebuah misi sederhana: masuk ke dalam zona publik TeslaGrid yang paling ramai Plaza Sinkronisasi Pusat dan amati selama satu jam tanpa terdeteksi oleh pemindaian anomali.
Bagi Senna, itu seperti melangkah ke dunia alien. Ia "menyelam" ke dalam jaringan, ID hantunya menyamar sebagai NPC pembersih taman. Untuk pertama kalinya, ia melihat dunia yang telah sinkron dengan matanya sendiri. Semuanya begitu... bersih. Begitu teratur. Orang-orang berjalan dengan langkah yang efisien, senyum mereka terkalibrasi dengan sempurna. Percakapan tidak terjadi melalui suara, tetapi melalui aliran data empatik yang mengalir di antara mereka. Tidak ada konflik, tidak ada kekacauan, tidak ada emosi yang meluap-luap. Semuanya adalah harmoni yang memuakkan.