Malam tiba di Atlantis dengan keheningan yang tidak biasa. Cahaya dari langit lautan menyala temaram, membias di balik dinding kubah pelindung kota. Dalam ruang penginapan mereka, Zyyma duduk di depan jendela yang menghadap ke pusat kota. Cahaya dari retakan di langit berdenyut perlahan seperti nadi terbuka dunia. Phantom-Root dalam tubuhnya menyala lembut, bukan karena ancaman, tapi karena... panggilan, lalu muncul terminal baru. Bukan dari Aeonark, bukan dari TeslaWave.
> Memori Bawah: Terpicu Akses: Fragmen Virus Arsitektur Jiwa Mode: Sinkronisasi Spasial (Pasif) Status: Terhubung
Saat ia menutup mata, ruang sekelilingnya mulai berubah. Ia tidak tertidur, tapi kesadarannya berpindah. Dalam sekejap, ia berada di sebuah aula melingkar, dindingnya tertutup lukisan cahaya yang tak dikenali. Di tengah ruangan, simbol spiral terbakar pelan di udara, dan suara perempuan bergema dalam bahasa yang tak dikenal... namun dimengerti.
"Caelan... terjebak. Bukan karena kehendaknya, tapi karena panggilan jiwa yang tak selesai."
Zyyma terbangun dengan peluh dingin di tengkuknya.
---
Pagi harinya, kabar muncul. Warga dari Distrik Resonansi mulai menyebarkan bahwa ada sekelompok “Hibrida Anomali” dari Tesla yang memicu pustaka bangkit. Beberapa ekstremis menyebut mereka sebagai penyebab retakan semakin melebar.
“Kita telah memicu sesuatu yang tak mereka pahami,” kata Senna pelan.
Di tengah kekacauan itu, mereka menyadari seseorang diam-diam mengikuti mereka. Di salah satu jalur melingkar distrik Limina, seorang gadis muda muncul dari bayang bangunan.
Namanya Liora Amara Almemora.
Tubuhnya tinggi dan tampak bijaksana, tatapannya mantap. Di dadanya bersinar pola virus yang tak dikenali sistem Tesla: Ken-Lysn. Ketika ia mendekati Zyyma, Phantom-Root bereaksi keras. Panel sinkronisasi terbuka tanpa komando, menciptakan resonansi spiral di udara sinkronisasi lintas-virus.
“Aku tahu siapa kalian. Kalian... sama seperti Aku dan sahabatku,” katanya sambil menatap lurus ke Zyyma.
“Caelan Salme Ishtar. Sahabatku. Ia terperangkap dalam retakan. Semua orang bilang ia sudah tiada. Tapi aku tahu... dia masih hidup di dalam sana.”
Zyyma terdiam.
Liora melanjutkan, “Aku bisa mendengar panggilannya. Tapi tak seorang pun percaya padaku. Kecuali mungkin kalian.”
---
Sementara itu, di ruang observasi menara keamanan Atlantis, Jatos Almemora menyampaikan laporan kepada atasannya.
“Mereka memiliki resonansi yang belum terklasifikasi. Terminal di pusat pustaka merespons keberadaan mereka. Saya tidak yakin... apakah kita bisa mengontrol hasilnya.”
Setelah pertemuan itu, Jatos berjalan keluar, namun berhenti ketika mendengar suara kecil dari lorong.
“Aku tahu kau masih menganggap dia hidup,” suara itu bergetar.
Jatos menoleh. Di sana, Liora berdiri, wajahnya marah dan terluka.
“Kau takut. Tapi kau juga tahu kebenarannya,” katanya.
---
Saat sore menjelang, Zyyma dan tim menyusuri jalur belakang distrik menuju reruntuhan kuil resonansi lama. Di sana, Liora menyingkap sebuah panel tua dan memunculkan jalur data tersembunyi.
Di sana... terakhir aku mendengar suara Caelan,” katanya. " Mundurlah sedikit aku akan menganalisisnya " virus Kael pun mulai menganalisisnya hingga terpercik cahaya dari arah depan mereka menandakan koordinat berhasil didapatkan. "Aku akan membukakan portal penghubung, kuharapa ini berjalan dengan baik." Ujar Kael dengan matanya yang membiru memindai titik koordinat target dan titik koordinat mereka saat ini menyiapkan portal keluar mereka.
Mereka saling pandang. Resonansi virus mereka mulai berputar lagi. Sesuatu di dalam jalur itu merespons mereka tidak sebagai penyusup, tetapi sebagai... kunci.