DATASOUL : RESONANCE OF THE OLD WORLD

Zayyem Myue
Chapter #4

Chapter 3 - Percikan Jiwa


Begitu melewati portal, dunia berubah. Retakan dimensi Atlantis menyambut mereka bukan dengan ledakan atau interferensi sistemik seperti di Tesla Tower, tetapi dengan keheningan luas yang nyaris seperti rahim kosmik.

Di sini tidak ada bising sistem. Tidak ada cahaya tajam atau panel digital. Hanya ruang luas yang melayang tanpa batas seperti melangkah ke dalam kesadaran kolektif yang kehilangan bentuknya.

Retakan ini bukan sistem yang rusak. Tapi... jiwa yang patah.

Zyyma membuka mata dan merasakan tanah di bawahnya seperti cairan padat. Di sekelilingnya, lapisan-lapisan kota terapung dalam gelembung dimensi yang terputus. Udara di sini bukan oksigen, tapi gelombang informasi jiwa. Warna-warna di udara berganti sesuai emosi yang melintas.

Mereka tidak sendirian.

Jatos berdiri tak jauh dari Zyyma, wajahnya kaku. Tangannya mengepal, seolah ingin menahan segala perasaan yang hendak meledak. “Ini bukan dunia biasa…” gumamnya. “Aku merasa… suara-suara di sini mengenalku.”

Senna berdiri di sisi dinding yang melengkung, sebagian tubuhnya menyatu dengan struktur dimensi. “Strukturnya seperti gema psionik. Aku bisa menangkap potongan-potongan jiwa yang belum selesai.”

Tovan menyalakan Coreflux. Dari dadanya menyebar denyut merah-kehijauan yang langsung menstabilkan tanah retakan di bawah mereka. “Medan ini rapuh. Kita tak bisa terlalu lama berdiri di satu titik.”

Zyyma berjalan perlahan ke pusat area. Di sana, percikan cahaya berbentuk spiral melayang-layang. “Percikan jiwa,” bisiknya. “Fragmen kesadaran… seperti partikel kesadaran yang belum sempat lahir kembali.”

Liora menatap ke sekeliling. “Caelan terjebak di antara mereka. Aku tahu.”

Zyyma menyentuh salah satu percikan. Kilatan cahaya muncul, dan sekejap matanya dipenuhi gambar: seorang gadis muda, menjerit dalam diam, tangannya terentang ke langit merah. “Caelan,” gumam Zyyma.

“Tapi dia belum stabil,” jawab Liora. “Kalau kita masuk terlalu dalam tanpa membentuk medan sinkronisasi, kita bisa terseret jadi bagian dari fragmen ini.”

Kael menurunkan satu portal, tapi medannya goyah. “Jalur keluar... belum bisa distabilkan. Gateweaver belum mengenali struktur dimensi ini. Ini bukan sistem Tesla, ini sistem bawah sadar.”

Axel mendekat ke pusat spiral dan menancapkan satu node Machmind. “Aku akan coba membaca logika arena. Kalau kita bisa mengakses pusat sinkronisasi, kita bisa mulai membentuk titik pemulihan.”

Jatos mendekat ke Zyyma. “Apa yang bisa kulakukan?”

Zyyma menoleh. “Kau bukan Soulcode. Tapi jiwa-jiwa di sini mengenalmu. Kau darah Atlantis. Mungkin mereka akan mendengarkanmu lebih dari kami.”

Jatos terdiam. Ia lalu berjalan ke arah percikan jiwa yang melayang. “Kami mencari seseorang, Namanya Caelan Salme Ishtar!” teriaknya ke arah langit. “Jika kalian bisa mendengar… kami datang untuk membawa dia kembali!”

Dan tiba-tiba, suara-suara berbisik menggema dari segala arah. “Caelan... Caelan... Jiwa penjaga... Pengingat Lemuria...”

Lihat selengkapnya