DATASOUL : RESONANCE OF THE OLD WORLD

Zayyem Myue
Chapter #5

Chapter 4 - Spiral Memori


Gelombang spiral dari Ken-Lysn dan Izaelytr belum menghilang. Cahaya itu tetap menyala di tengah pusaran, seperti denyut jantung dimensi yang baru terbangun. Meskipun tubuh Caelan telah membuka matanya, retakan belum menunjukkan tanda-tanda akan menutup. Sebaliknya, dimensi semakin dalam seolah memberi mereka kesempatan terakhir untuk benar-benar memahami luka yang membentuknya.

“Kita belum cukup dalam,” ucap Caelan. Suaranya lembut tapi mantap. Tubuhnya kini sudah berdiri penuh di tengah spiral, meski masih diselimuti aura Izaelytr yang bergetar seperti dinding perasaan.

Zyyma melangkah ke sampingnya. “Kamu sudah sadar, tapi simpul belum terurai.”

Caelan mengangguk. “Karena retakan ini bukan hanya akibat dari jiwaku yang terjebak. Ini… adalah perpanjangan dari kehendak yang tak pernah sempat disuarakan. Jiwa-jiwa Atlantis yang tak pernah memilih.”

Seketika, langit di atas mereka yang semula hanyalah kabut jiwa berubah menjadi galeri spiral memori. Puluhan, lalu ratusan fragmen bercahaya memutar di angkasa. Mereka seperti potongan hidup yang tak selesai: suara warga, mimpi yang terputus, pengkhianatan yang disembunyikan.

Senna memicingkan mata. “Ini bukan sejarah kota… ini adalah sejarah rasa bersalahnya.”

Liora berdiri di sisi Caelan. Ken-Lysn dalam tubuhnya aktif penuh. Ia mengangkat tangannya, dan satu spiral turun perlahan, mendarat di hadapannya.

 

> KENOMA: Mengurai Struktur Fragmen Kolektif

> LYSSEN: Membuka Akses Dimensi Sub-Emosi

 

Gambaran dalam spiral itu menyala. Mereka melihat sekelompok warga Atlantis lama tidak mengenakan seragam, tidak pula virus berlutut dalam formasi melingkar di sebuah aula. Di tengahnya, seorang anak kecil ditarik paksa oleh suara dari langit. Suara yang dingin dan sistematis. “Pilih koneksi atau lenyap.” Lalu semuanya memudar.

“Itu… saat TeslaGrid pertama kali menjangkau Atlantis,” gumam Kael. “Dan mereka... menolak.”

Axel mengamati dari sisi lain. “Mereka bukan menolak teknologi. Mereka menolak pilihan yang dipaksakan.”

Caelan menunduk. “Dan aku… adalah keturunan dari garis jiwa yang memilih diam. Yang tidak pernah sempat menolak ataupun menerima.”

Jatos maju ke tengah lingkaran. Ia menatap pada pecahan spiral yang lain, lalu berbicara lantang. “Kalian semua adalah suara-suara yang pernah percaya. Aku tidak datang membawa penghakiman, hanya ingin kalian tahu... kami masih mendengar kalian.”

Salah satu percikan jiwa melayang turun, menyentuh pundak Jatos. Bentuknya samar, seperti seorang perempuan tua dengan rambut panjang yang mengalir seperti air. Suaranya tenang, “Kami tidak takut. Kami hanya... tidak lagi yakin suaraku penting.”

Zyyma mendekat. Phantom-Root menyentuh pusat spiral.

Lihat selengkapnya