DATASOUL : RESONANCE OF THE OLD WORLD

Zayyem Myue
Chapter #7

Bab 2 Arus yang Terbelah Chapter 1 - Pasca Resonansi


Cahaya di langit Atlantis tak lagi sama sejak retakan dimensi ditutup. Meski langit tampak bersih, resonansi yang tersisa masih berdenyut dalam riak halus di udara, seolah-olah kota ini menyimpan napas terakhir dari jiwa-jiwa yang sempat tersesat di antara dunia. Setelah tim Zyyma keluar dari portal retakan, dermaga pusat Atlantis diselimuti keheningan aneh. Tak ada sambutan. Hanya Jatos Almemora yang berdiri di ujung tangga penghubung, dikelilingi oleh beberapa pengawal Divisi Keamanan.

 

"Kalian kembali..." ucap Jatos pelan. Suaranya bukan lega, melainkan sarat kecemasan.

 

Wajah-wajah tim Tesla Zyyma, Axel, Senna, Tovan, Kirel, dan Kael terlihat lelah namun utuh. Di antara mereka, Liora berjalan dengan tenang, sementara Caelan masih diam, langkahnya lambat, mata sayu, seperti belum sepenuhnya kembali ke dunia ini.

 

Jatos menghampiri teman adiknya dan memegang bahunya perlahan. "Caelan?"

Namun Caelan tak menjawab. Sebaliknya, seberkas resonansi spiral mengalir samar dari tubuhnya, membuat udara di sekitar mereka bergetar lembut. Para pengawal menggenggam senjata reflektif mereka, tapi Jatos mengangkat tangan.

 

"Bawa mereka ke isolasi tahap pertama. Kita tak bisa mengambil risiko resonansi ini menyebar ke wilayah umum."

 

Zyyma menatap Jatos, menahan dorongan untuk bicara. Ia tahu situasi ini sensitif. Mereka baru saja menyelamatkan puluhan jiwa dari retakan. Namun di mata otoritas Atlantis, mereka membawa pulang sesuatu yang tak dapat dikendalikan.

 

---

 

Ruang isolasi mereka berada di bagian bawah Distrik Limina, dekat dengan jalur mineral energi cadangan kota. Tempat itu tak sepenuhnya tertutup, tetapi medan resonansi dipasang untuk mencegah arus energi mereka mengganggu jaringan kota.

Axel duduk bersila di depan panel datar, mencoba mengakses kembali data terakhir Machmind saat berada di dalam retakan.

 

"Tidak semua informasi bisa disimpan," gumamnya. "Struktur dunia itu terlalu cair untuk dibaca sistem digital sepenuhnya."

 

"Itu bukan dunia digital biasa," jawab Kael. "Retakan di Atlantis membawa kita ke lapisan kesadaran. Bahkan Gateweaver tidak bisa sepenuhnya memahami logikanya."

 

Tovan berdiri di sisi Caelan yang tengah duduk termenung. Coreflux miliknya memancarkan getaran stabil yang terus memelihara kesadaran Caelan, yang kadang terlihat tergelincir dalam tatapan kosong.

Senna mendekati Zyyma. "Ia belum sepenuhnya pulih. Virus Izaelytr-nya... masih bekerja di bawah sadar. Seolah-olah, retakan itu belum sepenuhnya melepaskannya."

Zyyma mengangguk perlahan. Ia merasakan hal yang sama. Phantom-Root-nya masih memunculkan data samar, kadang dalam bentuk bayangan imajinasi, kadang dalam terminal-terminal yang muncul tanpa izin.

Malam pertama di ruang isolasi itu tak terasa seperti istirahat. Setiap anggota tim merasakan sesuatu bergolak dalam jiwa mereka. Seperti suara yang memanggil, lembut namun tak terelakkan.

 

---

 

Keesokan harinya, Jatos kembali. Ia datang sendiri, mengenakan pakaian formal lapis tengah tanpa insignia militer. Wajahnya lebih lelah dari sebelumnya.

 

"Ada reaksi di pusat kota," katanya tanpa basa-basi. "Beberapa warga dari Distrik Resonansi melaporkan... penglihatan. Suara-suara dari masa lalu. Mimpi kolektif."

 

"Mimpi kolektif?" ulang Kirel.

 

"Ya. Dan semuanya berpusat pada frasa yang sama: Sah'unra telah kembali."

 

Zyyma menegakkan tubuhnya. Kata itu lagi.

Jatos melanjutkan, "Beberapa pejabat Integratif menganggap ini sinyal awal dari ketidakseimbangan. Mereka mulai menyuarakan penahanan penuh terhadap kalian. Tapi..."

 

"Tapi kau masih bisa menahannya?" potong Axel.

 

Jatos menatap mereka tajam. "Untuk sementara. Tapi jika gejala ini terus menyebar, aku tidak bisa menjamin."

Lihat selengkapnya