De'AL Bakery

desi lestari
Chapter #2

Chapter tanpa judul #2

      Mataku terbuka saat mobil berhenti di sebuah Supermarket,tadi sempat tertidur karna jarak gedung ke rumahku cukup jauh.

Aku melihat Ali,pria itu tidak ada disana dimana dia?

Aku baru menyadari bahwa penumpang didepan dan supirnya termasuk suamiku sedang meroko diluar,mungkin istirahat sebentar.

Ali masuk ke dalam mobil,memberikan coklat batangan untukku.

Sebelumnya memang aku memberi tahu kalau aku menyukai coklat.

         “buat kamu”.ucapnya kemudian keluar dan melanjutkan aktifitasnya.

Aku memandangi coklat pemberiannya,kami memang tidak kenal lama namun,dia seorang yang pengertian.

                                                                  .......

             Setelah sekian lama akhirnya mobil sampai tujuan,orang tua ku memang pulang lebih dulu dan menunggu kami di rumah.

Paman ikut membantu mengeluarkan barang bawaan.

Kami tiba dirumah,rumah yang sederhana.kami duduk beralaskan karpet tebal.keluarga Ali sudah pulang tinggalah aku,Ali dan orang tuaku dan juga kedua adikku.bagiku suasana cukup canggung mungkin karna obrolan yang kini dihadiri oleh Ali,sementara aku hanya diam.

            Mamah menyuruh kami untuk ke rumah kontrakan yang memang kosong saat itu,Beliau menyuruh kami untuk tinggal disana untuk sementara,mungkin untuk memperdekat hubungan kami.

Kami tidak dijodhkan,hanya dikenal kan kemudian kami merasa cocok.

Kaki ku melangkah mendekati rumah itu.

      Kosong.yahhh hanya ada kasur dan alat mandi.

“yu masuk”.ajaknya yang kemudian membuka jas pengantin.

Seketika aku menunduk malu.

Kenapa harus buka nya didepan aku sihh .

“aa,mau ke air dulu yahh udah adzan dzuhur”.ucapnya.

Aku hanya mengangguk.

        Sedari tadi aku hanya diam tidak bersuara,entahlah suasana ini cukup membuatku tidak nyaman.

                                                              .........

         Hari sudah mulai sore,aku membalas pesan teman teman yang menyampaikan selamat atas pernikahanku  dan maaf karna tidak bisa menghadiri acara.

Ali masuk,mengucapkan salam kemudian tersenyum padaku.

“waalaikumussalam”.jawabku membalas senyumannya.

Dia kemudian duduk dihadapan ku dan memandangku.

         Ali meraih tanganku dan menggegamnya erat.

“alhamdulillah yah kita udah nikah,udah halal juga”.ucapnya,tak henti hentinya senyum terus terukir diwajahnya itu.

Aku tersenyum malu dan merasa canggung,karna belum pernah aku saling berhadapan apalagi berpegangan tangan dengan lawan jenis.

         Berpacaran memang pernah tapi aku tidak pernah melakukan hal yang biasa orang berpacaran seperti berpegangan tangan,pelukan bahkan ciuman.

Lihat selengkapnya