DE'POTTER

Arif Budiman
Chapter #28

DEPOTTER: DELUSION POETRY

Begini rasanya sakit hati. Di dada ini sakit Sekali. Begini rasanya tanpa wanita. Terluka Lara menyayat sukma. Begini rasanya cinta bertepuk sebelah tangan. Aku yang kini terabaikan. 

Baru kali ini tersakiti. Jika sejak awal tahu rasanya patah hati akan seperti ini, akan kupilih jalan sepi sebagai teman sejati. Tanpa perlu lagi mencintai. Dan tak perlu sakit lara. Tak akan kusapa wanita dan bunga. Kan kupilih diam bersama timnya air danau yang tenang.

“Nadya. Terima Kasih atas keputusan elegan-mu, sebuah keputusan yang senyatanya telah membunuhku seketika. Kau telah membunuhku. Kau berhasil membuatku merana. Kau berhasil membuatku sengsara.

Nadya. Dengarkanlah Puisi Pengasihku Ini. Puisi yang jarang ditampilkan. Tapip Puisi ini adalah puisi pernah kubacakan bersama. Di Kelas Sastra Jawa, tepatnya kelas Karawitan bersama Pak Charly. Masih ingatkah…? Liriknya pernah kita nyanyikan dalam bait bait tembang Jawa (Pupuh Sinom). Meski tanpa penghayatan sebenarnya. Maksudnya untuk menaklukan wanita sebab saat itu dibaca untuk pembelajaran saja.

Dulu aku tak butuh Nyanyikan Lagu Serat Asmara ini. Sebab sejak awal meluluhkan hatimu tak kugunakan Puisi atau Mantra ini. Untuk bisa memilikimu tak kuperlukan Puisi Pengasih ini. Jatuh harga diriku, menggunakan ini untuk sekedar taklukan wanita. Aku hanya bermodal diriku yang apa adanya. Dulu aku tak menggunakan Puisi Pengasih ini Untuk saat itu. Aku hanya butuh peduli dan mengerti kamu.


Tapi Kini aku membutuhkan Puisi Pengasih ini. Aku haru menyanyikannya. Padamu dan Untukmu.. Kini aku menggunakannya untuk taklukan Wanita. Aku butuh ini untuk mengembalikan Nadya pada diriku yang kini sedang jauh dan dijauhkan. AKu ingin ia dekat denganku kembali…!

Kini, aku harus membacakan puisi terlarang ini untukmu. Maafkan aku harus melakukannya karena aku yang tak berdaya. Aku ingin tahu perasaanmu yang sesungguhnya. Azam ini sudah sangat kuat. Aku harus memilikimu. Aku harus gunakan cara ini. Aku hanya punya senjata pamungkas ini. Aku yang tak percaya diri. Aku yang lemah. Aku yang bukan lelaki Sejati. Hanya dengan ini, hatimu dapat dilelehkan. Sukmamu akan terikat pada Sukmamu. Agar sang kekasih menuju Pengharapannya. Agar Sang Pecinta menemukan Kekasih sejatinya. Maka terimalah dan kita nyanyikan tembangnya.


**********************************************

Aku yang kotor

Aku hanya kain pel pembersih kotoran

Aku hanya comberan yang selalu dibenci orang

Aku hanya Asap yang dipersalahkan Atas Pencemaran.


~ Mantra Pengikat Sukma ~


**********************************************

Syair ini akan mengalir bersama angin yang bertiup. Syair ini akan merasuk dalam sukmamu. Syair ini akan memintamu menyerahkan diri sepenuhnya pada lelaki pemujamu.

Nadya yang sedang dalam tempat tidurnya. Ia sudah lelap tidur. Ia mulai mendengar bisikan Sukma di dalam relung jiwanya. Ia mulai mendengar lantunan Puisi Pengikat Sukma yang kubacakan untuknya. Dengan Nada Slendro Pleg 6 (tembang Jawa). Ia adalah lantunan Pupuh Sinom, tembang Asmara 

1 2 3. | 5 3. 2 | ………..


Ini Tulisan Kalbuku

Untuk Engkau Cinta Sejatiku

Inilah Jiwa Akan Selalu Merindu

Rindu Akan hadirmu

Rindu Pada Kebersamaan Lama

Rindu pada Bait-bait Kuasa

Engkau Yang Satukanku

Engkau Yang mengobati

Engkau Yang Menghidupkan

Kejayaan Kuasa Jiwa

Lihat selengkapnya