DE'POTTER

Arif Budiman
Chapter #15

DIALOG DAHYANG TANAH JAWA

Hingga peperangan yang sangat historikal ini harus berakhir pada satu perjanjian yang dokumentasinya tercatat rapi dalam Naskah Kuno yaitu Serat Asmara, serat yang sering disampaikan Pak Charly di Kelas Kebudayaan, tapi serat ini tak pernah disampaikan di kelas atau diajarkan di kelas-kelas yang lain. sebuah dialog yang sangat menohok Peradaban kita


Isi serat Asmara sebenarnya adalah sebuah dialog Raja Diraja "Kuasa Tanah Jawa" di Masa-Masa Akhirnya. Sang Raja berkata pada penasehatnya. “Wahai Abdi Setiaku, Penasehatku. Mau kau kutunjukkan satu keyakinan baru yang kini berkembang luas dan didukung oleh segenap Kekuatan Nusantara. Kau tetu sudah mengerti dan menyadari keberadaan ajaran baru ini. Kau sangat tahu Utara kini sedang sangat Berjaya. Maka aku mengajakmu untuk ikut sebagaimana diriku yang ikut dengan ajaran baru ini. Kata Raja ini dalam dialog Tembang Jawa yang dalam kitab tertulis dalam tembang Pupuh Sinom.

Raja Raja yang tengah gandrung dengan istri barunya ini sangat ingin agar Leluhur Danyang Tanah Jawa ini mengikuti apa yang dikatakannya. Ia terus memintanya agar masuk dalam Agama Baru ini. “Ikut Ya Paman!”. Kata Diraja Tanah Jawa ini pada Sosok yang dikenal sebagai Danyang Tanah Jawa. Sebagai penasehat yang tentu sangat membantu posisinya sebagai seorang Raja Jawa tentu sosok Danyang ini sangat ingin ia selalu ada disisinya terlebih ia bisa mengganti keyakinannya dan tetap menjadi penasehat spiritualnya tapi apa yang akan terjadi jika spiritualnya berbeda, tentu menjadi sangat mustahil.


Maka pintu perpisahan jelas terbuka lebar di depan mata. Dan diantara keduanya harus berpisah. Tapi sebelum itu Dahyang Tanah Jawa mendatar atau menyampaikan pesan-pesan terakhirnya untuk Raja Diraja ini tentang kepergiannya dan beberapa Nubuat untuk masa depan Jawa di masa yang akan datang.

Lalu Sang Dahyang Tanah Jawa ini menjawab. “Duhai Anakku, Momongan. Aku sudah lama menjadi Penasehat Raja-Raja Jawa, Bahkan sebelum Engkau menjadi Raja. Aku adalah Penasehat “Kuasa Tanah Jawa” dari Sejak Awal berdiri bahkan sebelum kerajaan ini ada. Anakku, aku tidak bisa menuruti keyakinanmu. Aku tidak mengikuti apa katamu. Aku tidak bisa mengganti keyakinan saya. Saya tidak akan berpindah keyakinan leluhur yang selama ini saya patuhi dan taati.

“Lebih Baik Bagiku menyingkir dari tanah Jawa daripada harus mengikuti ajaran baru ini.” Keyakinan Baru yang didukung oleh pengikut Utara yaitu kekuatan Putih yang akan mengembangkan tradisi meminum darah, memakan daging manusia dan pembunuhan di Tanah Jawa dan bahkan negeri ini”

Lihat selengkapnya