Tubuh wanita itu melayang di udara. Darah segar bewarna hitam keluar dari mulut dan hidungnya. Ia menjerit keras dan mengucapkan kalimat yang siapapun tidak dapat memahami apa artinya.
Mark dan Sally terpaku melihat kejadian yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Sally baru saja mengerti bahwa iblis seberbahaya ini.
Darah segar ikut mengalir deras dari hidung pendeta, namun lututnya mampu menompang tubuhnya yang terlihat lemas. Untung saja wanita itu sudah tenang dan berbaring di atas kasur. Suasana menjadi sangat hening dan sangat dingin.
“Ayah tidak apa-apa kan?” Tanya Mark menghampiri ayahnya yang hampir ambruk.
“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja,” John beralih menatap Sally, “dia sudah melangkah jauh.”