Adel membuka laptopnya dan membaca puisi yang pernah ia rangkai saat mencintai Arlan.
Arlan Hasan.
Mengapa kamu berubah dengan sekejap mata?
Awal memberi senyuman
Akhir meninggalkan luka
Datang membawa harapan
Pergi meninggalkan luka mendalam
Dan sekarang!
Bagaimana cara aku melupakanmu
Arlan Hasan II
Bertemumu kembali itu, mengajarkanku
Betapa berartinya hati ini
Begitu terlukanya hati ini, Jika
Ia mengingat masalalu yang indah dan akhirnya pecah
Adel menutup halamannya dan membuka halaman baru
Abun I
Pertama mengenalmu membuat hatiku damai
Di sampingmu membuatku nyaman.
Tapi, semakin dalam mengenalmu.
Semakin besar rasa sakit ini timbul
Abun II
Dulu aku pernah berpikir untuk sendiri
Tapi, setelah mengenalmu
Aku berpikir beribu kali
Sangat baik Tuhan menciptakanmu untukku
"Ngerjain tugas Del?" tanya Zara yang datang lalu duduk.
Reflek Adel menutup halaman word-nya
"Enggak Zar. Cuma cek sesuatu aja," jawab Adel tanpa menoleh kearah lain kecuali layar laptop.
"Angga mana Bun?" tanya Zara pada Abun yang baru saja datang.
Adel menoleh saat mendenger nama Abun. Lalu, terfokus kembali pada laptopnya.
"Dikelas lagi sama Dania sama si Juju," jawab Abun.
"Terus lo kesini mau ngapain? Deketin Adel apa Shena?" tanya Zara membuat Abun tertawa.
"Shena sama Adel satu orang gila!" serunya.
"Gue mau ambil barang yang ketinggalan. Souzon mulu jadi orang," lanjutnya.
"Terserah gue mau ke Angga," ucap Zara lalu pergi.
"Tugas Del?" tanya Abun duduk disebelah Adel.
Bun bisa jauhan gak. Malu gue kalo lo denger debaran jantung gue. Kenceng banget soalnya Batin Adel melipat bibirnya dan memejamkan matanya.
"Lo gak papa Del?" tanya Abun membuat Adel menoleh grogi.
"Hah?" tanyanya terkejut grogi.
"Gak papa. Bukan tugas cuma iseng doang," lanjutnya.
Abun mengangguk.
"Katanya ngambil barang ketinggalan, terus kenapa masih disini?" tanya Adel menutup laptopnya.
"Ya gue mau disini. Bosen disana," jawabnya.
"Dania kemana emang?" tanya Adel beralih memegang ponselnya.
"Lenget sama si Juju," jawabnya.
"Lo cemburu?"
Reflek Abun langsung menjawab. "Kagaklah. Siapa emang gue dihidup si Dania? Gue bukan siapa-siapanya," jawabnya.
Adel mengangguk-angguk dengan sedikit mengembangkan bibirnya.
"Lo kenapa gak grogi ngobrol atau deket sama gue. Katanya fans gue?" tanya Abun.
Gila aja gak grogi. Dari tadi juga udah nahan Abun. Gak ngerti-ngerti deh Batin Adel.
"Hati guekan udah milik Arlan, jadi biasa aja deket sama idola," ucap Adel bohong.