Dear AS[Abun Sungkar]

Nur Fitriani
Chapter #8

Games Cast Glen Anggara

Sebuah ruang dengan kursi dan mejaga menjadi tempat yang hening setelah melakukan text. 

Text yang sangat menguras banyak tenaga, bagi Zara, Dania, Abun, Angga, Junior. Dan terlebih Adel adalah orang baru dalam industri film.

Zara diam memainkan ponselnya dan bersandar pada Angga.

Dania duduk bersampingan dengan Abun, namun ia sedang asik bervideo call dengan pacarnya Ferrel.

Junior sedang bercanda dengan Adel. Abun,melihatnya. Namyn, ia memilih beraluh dari kursi, karena hatinya mulai tak karuan.

"Kemana lo?" tanya Junior yang enggeh dan Adel menatap Abun.

"Pergi." jawabnya seakan panas.

"Juju tanya tempatnya."

"Semua orang tahu lo, mau pergi," celetuk Dania.

"Gak usah komen. Telponan aja," balas Abun lalu pergi.

"Napa tuh anak?" tanya Zara.

"Cemburu kali." saut Angga mereka tertawa.

Berbeda dengan Adel yang menatap kepergian sang idola.

Adel memikirkan alasan apa yang tepat agar dirinya pergi tanpa kecurigaan sedikit pun.

"Gue ke atas dulu ya," ucapnya.

"Del, gue titip pesan," cegah Angga.

"Mau apa sih Ga?" tanya Zara.

"Bilang ke Abun, gue i love you gitu," bercanda Zara.

Angga menatapnya.

"Bercanda sayang," ucap Zara yang mendapat tatapan Angga.

"Settingan aja bangga," celetuk Junior.

"Ribet lo!" kesal Zara.

"Wow! Bisa diem gak sih?!"

"Berisik amat."

Kini Dania di puncak kemarahannya. Ia sangat tidak suka jika waktu istirahatnya di ganggu oleh perdebatan yang sangat tidak jelas.

¶¶¶

"Bun," panggil Adel membuat Abun menghentikan lantunan gitarnya.

"Lo kenapa ke sini Del?" tanyanya.

"Gue, pengen curhat sama lo."

"Sok mangga," balasnya.

"Menurut lo, gue harus pilih yang mana, di antara rasa cinta dan nyaman?" tanyanya.

"Lo pilih nyaman aja Del."

"Kalo lo nyaman. Berjalannyanya waktu, cinta akan datang dengan sendirinya."

"Tapi__"

"Kalo lo cinta, kan, belum tentu orang itu cinta balik sama lo," jawab Abun.

"Itu artinya gue tetep harus berjuang buat Arlan."

"Kok Arlan?" tanya Abun sedikit terkejut.

"Karena Arlan berhasil buat gue nyaman."

"Kan Arlan gak suka sama lo," tolak Abun.

"Yang penting kan nyaman."

"Maksud gue yang nyaman itu__" ucapnya menggantung.

"Tau ah!" serunya menyimpan gitarnya dan hendak pergi.

"Kemana?" tanya Abun.

"Ke Dokter hati," jawabnya asal.

"Abun sakit?" 

Abun tak berniat untuk membalasnya. Laki-laki itu memilih pergi tanpa menoleh.

Gue yang suka sama lo bukan Arlan. 

Iya gue sakit, Del.

Sakit Hati.

¶¶¶

"Adel mana?" tanya mbak Luluk.

"Gak tau." Abun menjawab dengan cuek.

"Lama-lama posisi Iqbal di ganti sama Abun, kalo dia teeus dingin kayak gini," celetuk Junior.

"Adek, di atas tadi mbak," saut Angga.

"Panggil."

"Ada apa?" tanya Adel yang baru saja datang.

"Pas, kita bikin game versi cast Glen buat konten you tube," ucap mbak Luluk.

Adel duduk di samping Junior.

"Tunggu__"

"Kita simpen dulu karenanya."

Lihat selengkapnya