"Apa kabar Lan?" tanya Adel saat sampai pada sebuah kafe.
"Baik."
"Lo sendiri?" tanya Arlan.
"Baik fisik, tak baik hati," jawabnya.
"Kenapa lagi?" tanya Arlan.
"Gue suka seseorang Lan."
"Abun?"
Adel diam.
"Gue selalu tahu siapa orang yang lo suka."
"Kenapa?" tanyanya.
"Kenapa apa?"
"Kenapa lo bohongin hati lo?"
"Bohong gimana?"
"Dengan cara lo bilang ke semua temen lo soal perasaan lo ke Abun."
"Gue gak salah lagi Lan."
"Salah Adel," selanya.
"Apa yang salah dengan menganggap seorang sahabat sebagai pacar?"
"Emang bener kan gue suka sama lo dan pernah ngejar lo?" tanyanya.
"Tapi gak gitu."
"Lo tahu Abun suka juga sama lo."
"Buat apa gue akuin semuanya Lan?"
"Buat apa? Percuma."
"Waktu yang dukung semua itu," tolaknya.
"Setidaknya beri dia kebahagian."
"Enggak Lan."
"Kalo seandainya gue hadir."
"Gue cuma akan menyakiti."
"Gue kasih lo waktu seminggu Del," ucapnya.
"Seminggu!"
"ARLAN!" teriaknya.
"Del," panggil Lisa.
"Arlan kenapa?" tanyanya.
Adel menggeleng. "Gak papa."
"Hari ini jadi?" tanyanya.
"Jadi."
"Tapi, gue ke lokasi dulu buat ketemu Abun dan bilang ke Abun."
"Iya."
"Hai, gaes," sapa Mona.
"Lo abis ngabarin Bima?" tanya Lisa.
"Iya."
"Dia sama Fajar gak?" tanya Lisa.
"Iya."
"Iya mulu gak ada yang lain?" tanya Lisa.
"Ada."
"Tadi gue ketemu Arlan lagi," ucapnya.
"Arlan Hasan?" tanya Lisa.
"Lo ada hubungan sama dia?" tanya Mona.
"Ada."
"Pacar?"
"Bukan."
"Apa?" tanya Lisa.
"Temen."
"Bener cuma temen?" tanya Mona.
"Iya."
"Gak sibuk di fakultas kedokteran lo?" tanya Adel.
"Kalo gue sibuk. Gak akan ngajak kalian nonton," jawabnya.
"Gimana anak manajemen?" tanya Adel pada Lisa.
"Gue gak sibuk," jawabnya.
"Anak sastra?" tanya Mona dan Lisa bersamaan.
"Gak."
"Gue ambil online mulai sekarang."
"Kapan mau ke lokasi buat kabarin Abun?" tanya Lisa.
"Gue mau sekarang, tapi mager."
"Panas."
"Ya udah telpon," saran Lisa.
"Gak.mau. takut ganggu."
"Sebenarnya udah belum sih shootingnya?" tanya Mona.
"Udah."
"Cuma datang."
"Kayaknya bentar lagi bakalan sibuk sama promosi," ucap Adel.
"Gak nyangka punya sahabat artis," ucap Lisa.
"Iya ya."
"Udah buru, nanti kesorean," ucap Mona.
"Ya gak mau keluar. Panas."
"Yaudah telpon," ucap Lisa.
"Gak mau."
"Malu."
"Kenapa?"
"Pacar balik dulu," pamitnya.
"Iya."
Cup!
Reflek Adel memegangi pipinya.
"Kenapa lo?" tanya Lisa.
"Hallo!" seru Mona sudah dengan ponsel Adel.
"Mona, matiin gak?" tanya Adel pelan.
"Abun! Abun! Hari ini lo sibuk gak?" tanya Mona.
"Enggak sibuk ya Mon."