Tiga bulan sudah masalah Adel dengan Glen Anggara selesai.
Shooting. Promosi dan penayangan sudah Adel lalui.
Saat ini Adel berdiri menatap langit jakarta di pagi hari dengan baju tidurnya.
Meminum secangkir teh yang sudah ia buatnya.
Adel mendengar suatu suara dari luar.
Ia membuka pintu dan menuruni tangga.
Baru saja beberapa anak tangga ia injak. Sesuatu keluar dari atas dan membuat Adel tersenyum.
Adel berjalan kembali dan ada kejutan yang sama.
Sebuah bintang-bintang kecil jauh dari atas.
Entah siapa yang menghiasnya.
"Happy birthday!" seru Vani.
"Makasih kak. Lo baik deh," pujinya.
"Ini buat lo," ucap Arlan.
"Makasih Lan."
"Lo berdua dulu."
"Gue mau kuliah," pamit Vani.
"Iya."
"Hati-hati," ucap Adel.
"Gimana tiga bulannya?"
"Selesai?" tanya Arlan.
"Ini belum cukup Lan," jawabnya.
"Apa yang belum cukup Del?"
"Sekarang beresin barang-barang lo."
"Kita pergi ke singapura," ajaknya.
"Singapura atau Indonesia bagi gue sama aja."
"Semua itu gak akan ngembaliin apa yang udah terjadi," tolaknya.
"Tiga bulan lo kecewain gue Del."
"Hanya demi Abun."
"Lo inget itu!"
"Sekarang udah waktu yang tepat."
"Ikut gue ke singapura," ajaknya lagi.
"Gue tahu lo sayang gue Lan," ucapnya.
"Tapi hak gini caranya," tolaknya halus.
"Sampai kapan?" tanya Arlan.
"Beri gue waktu seminggu Lan."
"Gue mohon. Seminggu buat gue lebih deket sama Abun," pintanya.
"Tiga bulang gak cukup?" tanya Arlan.
Adel diam.
"Kenapa lo keras kepala sama gue Adel."
"Dulu lo selalu nurut apa yang gue suruh," ucapnya.
"Gak semua tentang hidup gue bisa lo atur Lan!"
"Gue punya rasa yang sama seperti lo."
"Dan gue suka sama Abun."
"Apa itu salah?" tanya Adel.
"Abun gak salah."
"Rasa lo sama Abun yang salah."
"Buat apa lo jatuh cinta?" tanya Arlan.
"Stop atur hidup gue!"
"Sekarang lo mau apa?" tanya Arlan.
"Gunain waktu seminggu buat Abun."
"Setelahnya terserah."
"Bebas lo mau apapun sama gue," ucapnya.
"Oke."
"Terima kasih," ucapnya lalu pergi.
¶¶¶
Adel sudah rapih dan membuka pintunya.
"Selamat ulang tahun ya," ucap Abun.
"Makasih."
"Kenapa telpon?" tanya Abun.
"Gak papa."
"Sebenernya tanpa lo telpon gue pasti ke sini kok," ucap Abun.
"Makasih."
"Tapi, ada yang harus gue omongin sama lo Bun," ucapnya.
"Apa?" tanya Abun.
"Duduk."
Abun duduk di kursi biasa yang ia duduki semasa bersama Adel dulu.
"Calon mama mana?" tanya Abun.
"Mau minum?" tanya Adel.
"Enggak."
"Mama sama papa gak pulang udah tiga hari."
"Selama dua minggu kemana? Gak ada kabar?" tanya Abun.
"Ada di rumah aja."
"Gak on instagram?" tanyanya Abun lagi.
"Gak ada yang harus di liat di instagram," jawabnya.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Abun.
"Gue mau minta sesuatu boleh?" tanya Adel.
"Boleh atuh, selama permintaannya ada di bumi," jawab Abun.
"Adel mau minta seminggu ini kita full bareng," pintanya.
"Maksudna kumaha?" tanya Abun lagi.
"Adel mau seminggu bareng Abun."
"Kita nonton."
"Ke taman."
"Belanja."